Bersenjatakan bambu runcing, ketapel, tombak, senjata tajam, dan apa saja yang dianggap bisa menjadi alat mempertahankan diri.
Perbedaan kekuatan persenjataan harus dibayar mahal oleh para pemuda Surabaya dan para pejuang meski berhasil memukul mundur pasukan Sekutu.
Ribuan arek-arek Surabaya dan masyarakat sipil gugur dalam peristiwa pertempuran itu. Inilah yang melatarbelakangi didirikannya Monumen bersejarah Tugu Pahlawan.
Baca Juga: Hotel Yamato Dulu dan Sekarang, Saksi Sejarah 10 November 1945
Prose pembangunan Tugu Pahlawan
Ide Presiden Soekarno untuk membangun sebuah monumen berupa Tugu peringatan peristiwa 10 November 1945, dimulai dengan sayembara arsitektur gambar monumen.
Adalah Ir. R. Soeratmoko yang berhasil memenangkan sayembara dengan gambar rancangan terbaik menurut Ir. Soekarno.
Selanjutnya, perintah pembangunan Tugu Pahlawan diterima oleh pemerintah kota Surabaya yang pada saat itu dipimpin oleh Walikota Doel Arnowo.
Presiden Soekarno bersama Walikota Surabaya Doel Arnowo, menggelar upacara peletakan batu pertama tepat pada 10 November 1951.
Pembangunan Tugu Pahlawan memakan waktu kurang lebih 8 bulan sejak peletakan batu pertama, karena konstruksi baru dimulai pada 20 Februari 1952.