MALANG TERKINI – Samanhudi Anwar, mantan Wali Kota Blitar yang baru saja bebas dari penjara pada Oktober 2022 kembali ditangkap oleh tim Polda Jatim pada 27 Januari 2023 atas dugaan menjadi otak perampokan yang terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar.
Mantan Wali Kota Blitar ini dikabarkan menjadi sosok yang memberi informasi terkait tata letak dan keadaan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso kepada para tersangka lain yang beraksi saat dini hari pada 12 Desember 2022.
Kejadian ditangkapnya mantan wali kota Blitar ini sebagai orak perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso tersebut cukup menarik perhatian publik. Tidak sedikit orang langsung ingin mengetahui profil dan biodata dari Samanhudi Anwar.
Banyak orang yang mencari tahu informasi pribadi Samanhudi Anwar mulai dari profil, biodata, agama, umur, karir hingga kasusnya terdahulu.
Baca Juga: Kronologi Perampokan Walikota Blitar Santoso dan Istri di Rumah Dinas Versi Korban
Profil Samanhudi Anwar
Pria ini memiliki nama lengkap Muhammad Samanhudi Anwar. Ia diketahui berasal dari Desa Alas Raje, Blega, Bangkalan. Sosoknya dikenal sebagai tokoh ternama Nahdlatul Ulama di daerahnya.
Samanhudi ternyata pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Kedungdung, Modung, Bangkalan. Ia diketahui lahir di Blitar pada 8 Oktober 1957.
Pria 65 tahun ini menempuh studi di Universitas Panca Bhakti. Ia diketahui merupakan politisi PDIP. Karir politiknya diawali saat ia terpilih menjadi Ketua DPRD Blitar.
Kemudian, Samanhudi Anwar memutuskan untuk mengikuti pemilihan kepala daerah Kota Blitar tahun 2010 dengan berpasangan dengan Purnawan Buchori.
Baca Juga: Profil Wali Kota Blitar Santoso yang Baru Dirampok, Biodata: Umur, Prestasi, hingga Pendidikan
Ia dan Purnawan Buchori akhirnya mengalahkan keempat pasangan lainnya dengan jumlah suara mencapai 16.060 suara.
Kemenangan tersebut membuat pasangan ini resmi menjabat menjadi wali kota dan wakil wali kota Blitar pada 3 Agustus 2010. Keduanya pun diketahui menjabat hingga 3 Agustus 2015.
Kemudian, setelah satu periode dari 2010 hingga 2015, ia kemudian memutuskan kembali mengikuti pemilihan kepala daerah dengan pasangan Santoso.
Samanhudi Anwar pun kembali terpilih untuk periode kedua dan mulai menjabat bersama Santoso sejak 17 Februari 2016. Sayangnya belum selesai menjabat untuk periode kedua ini, ia terkena masalah korupsi.
Selama menjabat menjadi wali kota Blitar ada beberapa penghargaan baik untuk Kota Blitar maupun pribadi Samanhudi.
Penghargaan tersebut antara lain ia pernah menerima penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) Award 2013 bidang sanitasi sektor air limbah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Bahkan di tahun 2014, pria 65 tahun ini sempat membawa kota Blitar menjadi kota dengan laporan keuangan terbaik.
Selain itu ada beberapa penghargaan lain bagi kota Blitar di era kepemimpinannya yaitu Adipura kategori Kota Sedang yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, serta Profesionalisme Award dari Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Walikota Blitar Disekap Seperti di Film-film, Begini Kronologinya
Kemudian, penghargaan lainnya yaitu sebagai Smart Nation (Kota Pintar) dari lembaga City Asia, serta sebagai Kota Sehat (Swasti Saba Wiwerda) yang didapatkan dari Kementerian Kesehatan RI.
Samanhudi Anwar pun juga pernah mendapat penghargaan untuk dirinya sendiri yaitu Satya Lencana Karya Bakti tahun 2015 yang diberikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Begitu banyak penghargaan yang didapat saat kepemimpinannya. Namun sayangnya, Samanhudi tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 6 Juni 2018.
Pada 8 Juni 2018, ia resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penerima suap izin proyek pembangunan sekolah di Blitar.
Baca Juga: Biodata Singkat Walikota Blitar dan Nama Istrinya
Sempat menjadi buron setelah proses OTT oleh KPK, Samanhudi Anwar kemudian memutuskan untuk menyerahkan diri ke kantor KPK pada malam hari setelah ditetapkannya status tersangka.
Kemudian dilakukan pemeriksaan kepada dirinya selama 6 jam dan setelah itu ia langsung ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Setelah menjalani persidangan, mantan wali kota Blitar ini akhirnya divonis oleh Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya dengan hukuman 5 tahun penjara dengan denda Rp500 juta.
Samanhudi Anwar akhirnya ditahan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sragen, Jawa Tengah dan kemudian baru bebas pada 10 Oktober 2022 yang lalu.
Baca Juga: Pelaku Perampokan di Pegadaian Jagakarsa Menggunakan Pistol Mainan
Biodata Samanhudi Anwar
Nama Lengkap: Muhammad Samanhudi Anwar
Nama Panggilan: Samanhudi Anwar
Tempat, Tanggal Lahir: Blitar, Jawa Timur, 8 Oktober 1957
Kewarganegaraan: Indonesia
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Marah Besar, Sanksi Mutasi Tour of Area Bagi Polisi yang Tolak Laporan Masyarakat
Pendidikan: Universitas Panca Bhakti
Agama: Islam
Umur: 65 tahun
Orang Tua: Umi Maryam (Ibu)
Baca Juga: Pelaku Perampokan Bersenjata di Kantor Pegadaian Jagakarsa Berhasil Diringkus Polisi dan Warga
Status: Menikah
Anak: Henry Pradipta Anwar
Profesi: Politikus
Karir:
- Ketua DPRD Kota Blitar
- Wali Kota Blitar periode 3 Agustus 2010 sampai 3 Agustus 2015
- Wali Kota Blitar periode 17 Februari 2016 sampai 15 Februari 2019
Baca Juga: Forum Pimred PRMN Resmi Ganti Penggunaan Kata Koruptor Jadi Maling, Rampok, dan Garong Uang Rakyat
Itulah profil dan biodata Samanhudi Anwar, mantan Wali Kota Blitar yang ditangkap Tim Polda Jatim karena diduga sebagai otak perampokan yang terjadi di rumah dinas Wali Kota Santoso pada 12 Desember 2022.***