Lama Alami Kekeringan, Pemerintah Daerah Lakukan 2 Cara Atasi Kekurangan Air di Pasuruan

- 6 September 2023, 09:04 WIB
Salah seorang warga Kampung Krembeng Pasrepan memindah air bersih dari tempat penampungan ke ember, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (4/9/2023). (ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin)
Salah seorang warga Kampung Krembeng Pasrepan memindah air bersih dari tempat penampungan ke ember, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (4/9/2023). (ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin) /

Kondisi itu membuat tanah menjadi kering, sebagian masyarakat yang menggantungkan hidupnya di dunia pertanian, tidak akan menanami sawahnya saat kekeringan melanda.

Mereka mencari penghasilan lain, seperti menjual kapuk yang memang banyak ditemui di daerah Pasrepan, hingga berjualan tahu.

Salah satu upaya yang dilakukan warga dibantu pemerintah desa untuk mengatasi dampak kekeringan tersebut adalah mengebor tanah.

Namun hingga kedalaman 60 meter air belum keluar, hingga mereka menyebut air itu sebagai emas bagi warga kampung tersebut.

Karna permasalahan ini, pemerintah daerah baik Jawa Timur maupun Pasuruan pun melakukan beberapa cara untuk atasi kekeringan atau kekurangan air yang terjadi di Pasuruan.

Distribusi air bersih

Menjelang malam, sejumlah perangkat kampung hingga desa menunggu kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran untuk menyalurkan bantuan air bersih 10 ribu liter dari pemperov kepada warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan.

Sejumlah penampungan air juga telah disiapkan agar "emas cair" itu dapat langsung turun di lokasi tersebut.

Sekitar pukul 19.00 WIB, beberapa orang rombongan dari Pemerintah Provinsi Jatim tiba di lokasi yang telah ditentukan.

Secara simbolis Gubernur Jatim menyerahkan dua tangki air bersih setara 10.000 liter, satu tandon, lima terpal, 30 jeriken serta paket sembako bagi 390 jiwa (130 KK) warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah