"Maka politik menjadi hidup dan bagus karena ada nilai agama," imbuhnya.
Melihat kejadian akhir-akhir ini, TGB menilai ada kelompok tertentu mempolitisasi agama dengan tujuan politik, murni untuk mencapai kekuasaan.
"Kita perlu literasi, perlu penegasan bahwa politik bagian dari muamalah, politik bukan akidah," timpal TGB.
Intelektual Muhammadiyah yang juga Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mencontohkan apa yang dilakukan Habib Rizieq Shihab merupakan bagian dari politisasi agama.
"Kalau Rizieq mungkin mengatakan bukan (politisasi agama). Tapi kalau kita mengatakan iya," kata Imam.
Baca Juga: Polisi Panggil Anies Baswedan, Fadli Zon: Menabrak Tatanan
Masih dalam forum yang sama, intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Cholil Nafis mengatakan apa yang terjadi akhir-akhir ini bukan karena kegagalan NU dan Muhammadiyah dalam membimbing umat.
Namun hal ini lebih pada kegagalan orang yang ingin membawa isu liberal.
Dr. TGKH Muhammad Zainul Majdi, MA akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972 (45) tahun. Saat ini TGB masih menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), dua periode (2008-2013 dan 2013-2018).
Menyelesaikan pendidikan S1, S2 hingga program doktornya dengan predikat Summa Cum Laude di Fakultas Ushuludin, Jurusan Tafsir dan Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo. Dikenal sebagai penghafal Al-Qur’an dan saat ini diamanahkan sebagai Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia.***