Network
MALANG TERKINI – Dalam ilmu psikologi, emosi adalah ekspresi atau perasaan dalam diri seseorang yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi bukan hanya berupa kemarahan, tetapi kesedihan, keterkejutan, kebingungan, dengan kata lain adalah bentuk dari emosi.
Namun, dalam kehidupan sehari-hari seseorang sulit mengendalikan emosi, baik positif maupun negatif.
Seringkali emosi negatif ini ditekan di alam bawah sadar seseorang dan akhirnya menumpuk. Ada banyak efek jangka panjang termasuk berbagai gangguan mental seperti depresi dll.
Baca Juga: Infused Water: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Hanya dalam beberapa menit, seseorang yang membiarkan emosinya lepas kendali dapat menghancurkan karier yang telah mereka bangun seumur hidup.
Di sini seseorang perlu mengembangkan pengendalian emosi yang baik untuk menghilangkan emosi negatif tersebut agar tidak menghalangi profesionalisme seseorang dalam situasi atau dalam pekerjaan.
Seseorang yang sering terbawa emosi jangan-jangan terkena gejala dari intermittent explosive disorder (IED).
Apa itu IED? Intermittent explosive disorder (IED) merupakan ekspresi kemarahan yang ditandai dengan kekerasan verbal maupun fisik. Biasanya terjadi berulang kali, bisa di rumah, bisa dijalan, dan bisa di tempat umum.
Baca Juga: Efek Mandi di Malam Hari Ternyata Membuat Tubuh Begini!
Gejala yang terjadi pada intermittent explosive disorder (IED) yaitu, mudah tersinggung, implusif atau sangat mudah terpengaruh emosi, agresif, dan mudah marah sepanjang waktu. Hal tesebut ditandai dengan kemarahan yang sering terjadi, pikiran yang kalap, palpitasi, tremor, atau dada yang sesak
Dampak negatif dari intermittent explosive disorder (IED)
· Terjebak dalam amarah dan argument yang sulit
· Suka berteriak
· Menampar, memukul
· Berkelahi
· Mengancam orang lain
Tips mengendalikan emosi agar tidak marah-marah
Apa saja tipsnya? Yuk simak:
1. Lakukan terapi dengan konsisten
Latihan di rumah ketika menghadapi emosi atau kemarahan
Baca Juga: Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Cuaca Tidak Menentu
2. Lakukan relaksasi
Lakukan latihan relaksasi seperti bernafas yang dalam, melakukan yoga, atau refresing ke tempat-tempat yang membuat pikiran lebih rilek.
3. Ubah sudut pandang
Cari sudut pandang yang lebih positif, menenangkan, dan logis. Sehingga bisa memahami situasi disekitar dengan rasional.
4. Pelajari cara komunikasi yang baik
Belajar memahami tata bahasa lawan bicara, jangan suka memotong pembicaraan orang lain. Jika ingin menanggapi, pikirkan apakah itu akan menyakiti perasaan orang itu atau tidak.
Baca Juga: Apa Itu Detoksifikasi? Inilah Cara dan Manfaat untuk Tubuh
5. Merubah lingkungan
Menghabiskan waktu sendirian, atau me time. Agar pikiran tidak telalu terbebani oleh hal-hal yang mudah menyulut emosi seseorang.
Itulah beberapa tips mengendalikan emosi yang bisa menjadi referensi dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran baru.***
