Baca Juga: Minum Kopi Bisa Menurunkan Berat Badan, Begini Cara Minumnya
Kelenjar ini mulai aktif saat pubertas, sehingga menjadi satu alasan mengapa anak-anak terutama balita tidak memiliki bau badan yang terlalu menyengat walaupun mereka banyak berkeringat.
Selain akibat dari bakteri dan kelenjar keringat, ada beberapa faktor yang juga mendorong peningkatan bau badan secara tidak langsung dengan cara meningkatkan faktor utama yakni berat badan berlebih, stres, makan makanan beraroma dan pedas, dan genetik.
1. Berat Badan Berlebih
Berat badan berlebih memicu gumpalan kulit yang berlipat-lipat, kondisi ini akan membuat seseorang yang gemuk menjadi rentan mengalami bau badan dengan cepat walaupun sebelumnya sudah membersihkan diri dengan mandi.
Baca Juga: Profil dan Biodata Hugo Samir, Bintang Baru Timnas Indonesia U-20: Umur, Klub Saat ini, Tinggi Badan
Hal itu disebabkan lipatan-lipatan kulitnya mampu memerangkap keringat sekaligus menjadi tempat berkembang biak bakteri yang sangat ideal.
2. Stres
Stres sendiri mampu untuk memicu kelenjar apokrin mengeluarkan cairan keringat. Dan sebagaimana telah disebutkan bahwa kelenjar inilah yang banyak bertanggung jawab atas bau badan karena kontaknya dengan bakteri.
Sehingga stres yang berat bisa memicu kelenjar apokrin ini bekerja secara terus menerus mengeluarkan cairan yang akan menjadi tempat berkembang biak bakteri.