Network
MALANG TERKINI – Rapper kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Snoop Dogg tertarik akan rasa dan aroma kopi Indonesia, dan akhirnya bekerja sama dengan salah satu pengusaha kopi Tanah Air.
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang diunggah pada 11 Maret 2023, Snoop Dogg mulai tertarik pada bisnis kopi ini bermula saat dirinya berkunjung ke Indonesia.
Snoop Dogg diperkenalkan dengan kopi lokal dan akhirnya melakukan kolaborasi dengan pengusaha kopi asli Indonesia, Michael Riady yang juga Co-founder dari merek INDOxyz.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Terbaik di Subang Jawa Barat yang Cocok untuk Healing
Snoop Dogg Diperkenalkan dengan Kopi Gayo Sumatera
Adapun kopi yang diperkenalkan kepadanya adalah berjenis kopi Gayo Sumatera, yakni kopi yang berasal dari bagian utara pulau Sumatera di Indonesia. Kopi khas Gayo dihargai karena rasa coklat hitamnya yang kaya dengan aroma herbal, yang dapat menggugah selera para penikmat kopi.
Daerah Gayo terkenal sebagai penghasil kopi jenis Arabika dengan kualitas terbaik. Kopi ini ditanam di cekungan pegunungan di sekitar Danau Tawar dan Kota Takengon.
Dengan menggunakan metode pengolahan khas yang digunakan yang disebut ‘Penggilingan Basah’ atau ‘Giling Basah’, cara inilah yang menghasilkan intensitas kopi ini menjadi unik dan khas.
Kopi Gayo Sumatera ditanam pada ketinggian 1.000 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut, dan dinilai sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.
Baca Juga: 5 Tempat Nongkrong di Semarang yang Asik untuk Hangout
Kopi-kopi Aceh hingga Papua yang telah mendunia
Kopi Indonesia berada pada peringkat keempat terbesar di dunia dari sisi hasil produksinya. Negara-negara Eropa Utara dan Eropa Timur, negara Skandinavia dan Baltik sangat menyukai kopi Indonesia, terutama kopi Luwak.
Kopi yang berasal dari Sumatera, salah satunya yang cukup terkenal adalah kopi Gayo. Kopi Gayo memiliki aroma dan cita rasa yang khas, yang terbentuk dari tumbuhnya biji kopi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh dan beberapa unsur lingkungan sekitarnya.
Ada juga kopi Sidikalang yang sangat terkenal dengan kenikmatan cita rasanya, bahkan kopi ini telah mampu bersaing dengan kopi Brazil. Kopi Sidikalang kerap disebut sebagai ikon Kopi Sumatera. Komoditas kopi Sidikalang ini sangat istimewa karena kopi tumbuh di dataran tinggi gunung vulkanis.
Kopi Liwa termasuk dalam jenis kopi Luwak yang juga tercium hingga mancanegara. Selain cara pengolahannya menggunakan cara lama, kopi Liwa diproduksi menjadi dua aroma, yaitu aroma ginseng dan pinang.
Lalu ada kopi Arang yang berasal dari Jember, Jawa Timur yang terkenal dengan nama Java Jampit. Diproses dengan cara digosongkan, kopi ini sangat unik karena setelah diseduh air panas, akan tercium sedikit aroma cabe.
Baca Juga: Rahasia Badan Singset dengan 5 Resep Jamu Pasca Melahirkan yang Mudah Dibuat
Kopi Toraja, Sulawesi Selatan juga merupakan salah satu komoditi yang mendunia. Kopi Toraja sangat khas dengan adanya perpaduan rasa tanah yang terdapat di kopi tersebut. kopi ini terdiri dari dua macam kopi, kopi Toraja Arabika dan kopi Toraja Robusta.
Perbedaan kopi Toraja dengan kopi lainnya adalah beberapa kopi meninggalkan rasa pahit cukup lama di mulut, namun tidak dengan kopi Toraja, rasa pahitnya dapat langsung hilang saat diteguk.
Selanjutnya ada kopi Kintamani. Ternyata selain kopi Gayo, kedai kopi tersohor asal Amerika Serikat yang telah mengglobal juga menggunakan Kopi Kintamani sebagai bahan baku. Kopi Kintamani ditanam di Bangli yang merupakan kawasan terkenal akan hawa pegunungannya yang sejuk. Kopi ini memiliki aroma lembut dan manis.
Kopi Flores banyak dinikmati oleh warga Amerika. Karakteristik kopi ini adalah berbiji besar, warnanya berkilau, memiliki aroma coklat yang kuat, serta menyajikan rasa berat di lidah karena memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Kopi berjenis arabika ini berasal dari Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Di Papua ada kopi Arabika Wamena. Wamena merupakan kota kecil yang berada di lembah Pegunungan Jayawijaya. Iklim disana sangat dingin berkisar 15 derajat celcius. Kopi Arabika Wamena tumbuh di lembah Baliem, Pegunungan Jayawijaya tanpa menggunakan pupuk kimia. Meski pengolahannya organik dan menggunakan cara tradisional, namun para petani disana dapat menghasilkan kualitas kopi yang tinggi hingga terkenal di dunia.***
