Baca Juga: Studi: Perempuan Mengaku Tidak Menyukai Bos Perempuan, Simak Faktanya
6. Ajukan pertanyaan
Terkadang kita menggunakan maaf sebagai cara untuk mendapatkan perhatian seseorang, seperti dalam, “Maaf, tapi saya punya pertanyaan.” Satu-satunya masalah adalah memulai kalimat dengan permintaan maaf berpotensi membuat seseorang terdengar lebih pasif atau membuat orang lain menganggap kurang berwibawa.
7. Buang kata ‘maaf’ dari email
Secara pribadi, kata maaf bisa keluar tanpa pemberitahuan. Tetapi jika dilakukan melalui email, maka akan memiliki kesempatan lebih banyak waktu ntuk memikirkan apa yang sebenarnya ingin dikatakan.
Setelah menulis email, bacalah dengan cepat dan hapus setiap kata maaf atau bahasa pasif lainnya, dan ganti dengan beberapa kata atau frasa lain tanpa kata maaf.
8. Latih empati, bukan simpati.
Maaf adalah kata yang tepat ketika sesuatu yang buruk terjadi pada orang lain, tetapi itu tidak selalu merupakan kata yang terbaik. Maaf menyampaikan simpati, dan itu berfokus pada bagaimana perasaan pembicara daripada penerima.
Selain itu terlalu sering mengatakan maaf, terkadang terdengar tidak tulus. Alih-alih langsung meminta maaf dalam setiap situasi, praktikkan empati dengan mengakui perasaan orang lain atas perasaan kita sendiri. Beberapa contoh di antaranya:
- Itu pasti sangat sulit.
- Aku tahu kamu benar-benar terluka sekarang.
- Terima kasih telah mempercayai saya.