10 Tips Hilangkan Kebiasaan Terlalu Sering Ucapkan Kata ‘Maaf’

- 1 Mei 2023, 19:19 WIB
Penelitian menyebut bahwa wanita lebih sering mengucapkan kata ‘maaf’ secara berlebihan. Menurut psikolog meminta maaf setiap saat dapat merusak otoritas dan memengaruhi harga diri
Penelitian menyebut bahwa wanita lebih sering mengucapkan kata ‘maaf’ secara berlebihan. Menurut psikolog meminta maaf setiap saat dapat merusak otoritas dan memengaruhi harga diri /// Freepik/ cookie_studio

MALANG TERKINI – Ternyata terlalu banyak mengucapkan kata maaf dapat mengganggu otoritas dan harga diri seseorang.

Maaf berarti merasa menyesal, simpati, atau kasihan. Namun yang menjadi masalah adalah beberapa orang tidak selalu menggunakannya seperti itu.

Kata maaf telah menjadi kata tambahan wajib yang digunakan oleh beberapa orang pada semua jenis frasa, apakah mereka mengajukan pertanyaan, meminta bantuan, atau bahkan sekadar bergerak di tempat yang ramai.

Baca Juga: Penting! Ketahui 11 Sumber Gula Tersembunyi yang Jarang Disadari

Penelitian menyebut bahwa permintaan maaf secara berlebihan lebih sering dilontarkan oleh wanita daripada laki-laki. Psikolog memperingatkan bahwa meminta maaf setiap saat dapat merusak keberadaan diri dan bahkan memengaruhi harga diri.

Jika termasuk dalam golongan orang-orang yang terlalu sering meminta maaf, inilah saatnya untuk mengubahnya. Dilansir Malang Terkini dari Thesaurus, berikut adalah 10 tips untuk berhenti meminta maaf dan mulai mengatakan apa yang sebenarnya dimaksudkan:

10 Tips berhenti terlalu banyak meminta maaf

1. Pahami maksud saat meminta maaf

Sebelum mengubah kebiasaan meminta maaf secara berlebihan, harus menyadari kapan kita akan meminta maaf dan mengapa. Apakah dilakukan kapanpun saat merasa berada di jalan seseorang? Atau mungkin kapanpun ketika ingin mengajukan pertanyaan saat rapat?

Mulailah memperhatikan ketika kata maaf keluar dari mulut pada saat tidak melakukan kesalahan apapun. Coba minta teman atau kolega terpercaya untuk menunjukkannya atau bahkan bisa dengan cara menuliskan tanda centang setiap kali mengucapkan kata maaf.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Gambar dan Cari Tahu Apa yang Akan Terjadi di Bulan Mendatang

2. Pikirkan mengapa meminta maaf

Memahami mengapa meminta maaf sepanjang waktu akan membantu diri mengidentifikasi situasi, sehingga dapat melakukan brainstorming untuk tidak selalu mengatakannya.

3. Ucapkan "terima kasih", bukan "maaf"

Saat siap untuk mulai mengganti kata maaf dalam kosakata, inilah trik mudahnya: ucapkan “terima kasih” sebagai gantinya. Ini sangat membantu di tempat kerja atau di tempat lain di mana meminta maaf mungkin dianggap kurang berwibawa. Terima kasih mengubah pernyataan permintaan maaf menjadi pernyataan yang memancarkan kepercayaan diri.

4. Gunakan kata yang berbeda

Apakah menggunakan maaf sebagai pengganti kata atau frasa yang mungkin berfungsi lebih baik? Misalnya, ketika membutuhkan sesuatu di restoran apakah secara otomatis meminta maaf? Jika demikian, kita mungkin menggunakan kata maaf sebagai default, jadi cobalah untuk memilih beberapa kata pengganti, misalnya ‘permisi’.

5. Fokus pada solusi

Kita semua membuat kesalahan, dan meminta maaf ketika kita benar-benar membuat kesalahan adalah ide yang bagus. Tetapi tidak perlu langsung meminta maaf setiap kali ada kecelakaan kecil. Berikut contoh kalimat yang bisa diperbaiki, misalnya:

- Saya mendengarnya, dan saya akan [mencantumkan tindakan yang kita rencanakan].
- Terima kasih sudah diingatkan pada hal ini. Saya akan mengerjakannya.
- Ini tidak berjalan sesuai rencana, tetapi saya akan memperbaikinya.

Baca Juga: Studi: Perempuan Mengaku Tidak Menyukai Bos Perempuan, Simak Faktanya

6. Ajukan pertanyaan

Terkadang kita menggunakan maaf sebagai cara untuk mendapatkan perhatian seseorang, seperti dalam, “Maaf, tapi saya punya pertanyaan.” Satu-satunya masalah adalah memulai kalimat dengan permintaan maaf berpotensi membuat seseorang terdengar lebih pasif atau membuat orang lain menganggap kurang berwibawa.

7. Buang kata ‘maaf’ dari email

Secara pribadi, kata maaf bisa keluar tanpa pemberitahuan. Tetapi jika dilakukan melalui email, maka akan memiliki kesempatan lebih banyak waktu ntuk memikirkan apa yang sebenarnya ingin dikatakan.

Setelah menulis email, bacalah dengan cepat dan hapus setiap kata maaf atau bahasa pasif lainnya, dan ganti dengan beberapa kata atau frasa lain tanpa kata maaf.

8. Latih empati, bukan simpati.

Maaf adalah kata yang tepat ketika sesuatu yang buruk terjadi pada orang lain, tetapi itu tidak selalu merupakan kata yang terbaik. Maaf menyampaikan simpati, dan itu berfokus pada bagaimana perasaan pembicara daripada penerima.

Selain itu terlalu sering mengatakan maaf, terkadang terdengar tidak tulus. Alih-alih langsung meminta maaf dalam setiap situasi, praktikkan empati dengan mengakui perasaan orang lain atas perasaan kita sendiri. Beberapa contoh di antaranya:

- Itu pasti sangat sulit.
- Aku tahu kamu benar-benar terluka sekarang.
- Terima kasih telah mempercayai saya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan 1 hingga 7 Mei 2023: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

9. Persiapan sebelum percakapan penting

Jika sebelumnya tahu bahwa akan memasuki percakapan yang sulit, di mana mungkin tergoda untuk meminta maaf secara berlebihan, latih beberapa kalimat lain untuk digunakan. Misalnya, jika perlu berbicara dengan atasan tentang masalah di tempat kerja, pikirkan tentang bagaimana kelanjutan percakapan dan pilih beberapa alternatif maaf dari daftar sebelumnya.

10. Miliki mitra akuntabilitas

Jika memiliki teman, pasangan, atau kolega yang dipercaya, beritahu mereka bahwa kita sedang mencoba menghapus kata maaf dari kosakata. Mereka dapat membantu memotivasi dan mengubah kebiasaan berucap kata maaf berlebihan, menjadi bagian dari masa lalu.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah