MALANG TERKINI – Era modern memiliki tuntutan kerja yang jauh lebih padat dibandingkan dengan zaman dahulu. Kesehatan mental pun menjadi salah satu pembahasan yang hangat diperbincangkan.
Karena memang tidak heran banyak ditemui orang-orang dengan gangguan kesehatan mental yang biasanya terbentuk dari tekanan sosial.
Salah satu cara untuk membuat kesehatan mental tetap terjaga dengan baik adalah dengan melakukan journaling. Apakah itu?
Baca Juga: Pentingnya Kesehatan Mental saat Masa Kehamilan, Stress bisa Picu Keguguran
Kesehatan Mental di Masa Sekarang
Ketidaksetaraan ekonomi atau kacaunya hubungan percintaan merupakan sebab-sebab umum gangguan kesehatan mental.
Sementara, tidak semua orang memahami cara menjaga kesehatan mental. Lingkungan seolah terbentuk sebagai sebuah beban.
Untuk untuk menjaga kesehatan mental sendiri termasuk kondisi yang sulit dilakukan, karena arus sosial kadang dapat mengusik sekalipun kita tidak ingin terjun ke dalamnya.
Dalam pandangan sederhana, anda saat ini tidak mungkin bertahan tanpa ponsel, karena mayoritas orang menggunakan ponsel untuk bekerja dan berkomunikasi.
Mau tidak mau Anda harus ikut sekalipun tidak punya kemampuan dalam menyediakan fasilitas komunikasi tersebut.
Karena jika tidak, anda akan disulitkan lantaran tidak bisa mengejar progres hidup orang lain dan cara-cara mereka melakukan treatment.
Maka, beberapa persen dari masyarakat yang terkena dampak sosial semacam ini mengalami tekanan mental.
Untuk itulah diperlukan medium atah cara-cara dalam menjaga kesehatan mental demi adanya ketenangan batin.
Untuk itu pula, kami mengajak Anda untuk memahami pola Journaling dari Youtube Satu Persen dalam rangka menjaga kesehatan mental Anda secara sederhana dan gratis.
Journaling Menjaga Kesehatan Mental
Journaling atau menulis adalah langkah yang dapat Anda lakukan dalam menjaga kesehatan mental.
Ini adalah langkah sederhana namun telah teruji kerap digunakan oleh tokoh-tokoh dunia seperti Albert Einstein dan Leonardo da Vinci.
Mereka menulis ketika mengalami keresahan dan meluapkannya dalam bentuk tulisan.
Anda juga mungkin tidak asing lagi karena tindakan ini hampir sama dengan menulis diary saat masih kecil.
Pada saat seseorang mengalami kondisi yang tidak mengenakkan, maka akan terdapat emosi negatif.
Emosi negatif ini jika tidak diatasi dengan baik maka akan menumpuk pada Amygdala, yakni bagian otak yang mengatur intensitas memori dan emosi.
Dengan menulis, maka kana mengaktifkan bagian lain pada kepala yakni Ventrolateral Prefrontal Cortex yang akan mengurangi kerja Amygdala.
Kondisi ini dapat mengurangi stres dan kecemasan.
Menurut Maud Purcel, menulis dapat membantu kerja otak kiri yang memfungsikan rasio dan analitika sehingga otak tetap sadar dan mengontrol emosi.
Menulis dalam konteks ini tidak mengharuskan untuk memperhatikan tata bahasa, melainkan mewajibkan untuk jujur dalam menulis.***