Awas! Bahaya Menahan Kentut, Bisa Sebabkan Masalah Serius Ini

- 22 September 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi - menahan kentut berbahaya bagi tubuh
Ilustrasi - menahan kentut berbahaya bagi tubuh /pixabay/derneuemann/

MALANG TERKINI - Kentut adalah suatu gas yang dihasikan tubuh. Karena terkesan bau kebanyakan orang menahan kentut karena beberapa alasan seperti malu atau takut kentut yang dikeluarkan berbau tidak sedap.

Kentut merupakan salah satu tubuh untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam usus. Hal itu dikarenakan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh.

Sering disepelekan, menahan kentut ternyata berbahaya dan bisa sebabkan beberapa masalah serius dalam tubuh.

Baca Juga: Terkait Cara Turunkan Kolesterol, Dokter Zaidul Akbar: Renungi Sendiri

Sebenarnya, pelepasan gas pada perut dikaitkan dengan jumlah gas pada usu, dan bergantung pada aktivitas motorik usus.

Ketika Anda menahan kentut, maka akan terjadi penumpukan udara pada saluran pencernaan. Akibatnya, udara terdorong ke atas yang akan menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman dalam perut.

Namun, selain merasa tidak nyaman dan perut akan kembung. Berikut ini penjelasan mengenai bahaya menahan perut yang wajib Anda ketahui.

Sebagaimana Malang Terkini kutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Dokter Ungkap Bahaya Menahan Kentut, Bisa Masuk ke Aliran Darah"

Seorang ahli bedah dari NHS memberikan peringatan dalam sebuah unggahan di media sosial TikTok.

Dr. Karan Rajan mengatakan bahwa menahan perut kembung dapat menyebabkan gas yang harusnya keluar, masuk lagi ke aliran darah.

"Jika Anda menahan kentut terlalu lama, itu dapat diserap kembali ke dalam aliran darah Anda dan dihembuskan saat Anda menghembuskan napas," tuturnya, dikutip dari akun TikTok @Dr.karanr.

Sudah lebih dari 2 juta penonton yang melihat video edukasinya tentang fakta menarik soal kentut.

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Apel yang Jarang Diketahui, Mulai Lancarkan Pencernaan Sampai Cegah Kanker

Dr. Karan Rajan membagikan informasi tentang berapa kali rata-rata orang kentut dalam sehari hingga ilmu mengapa seseorang bisa kentut.

Dia mengklaim rata-rata orang kentut sebanyak 14 kali sehari dan mengatakan "semakin banyak maka akan semakin meriah" karena penting untuk mengeluarkan penumpukan gas.

"Jika seseorang memberi tahu Anda bahwa mereka tidak kentut, mereka berbohong dan Anda harus segera menyangkalnya. Atau mereka mengalami gangguan usus, yang merupakan keadaan darurat medis," ujar dr. Karan Rajan.

Ia juga mengungkapkan jika volume kentut rata-rata harian seseorang cukup untuk mengisi balon berukuran sedang.

Dr. Karan Rajan juga memaparkan proses kentut yang terjadi pada manusia.

"75 persen kentut diproduksi oleh bakteri di usus besar," ujarnya.

Dikatakannya, saat makanan yang dicerna yang tidak dikunyah akan dipecah oleh bakteri yang menghasilkan kentut mikroskopik.

Kemudian kumpulan kentut mikroskopik yang menumpuk dan menjadi satu akan menjadi gas buangan yang keluar dari tubuh manusia.

"25 persen kentut adalah udara yang tertelan sehingga Anda tidak bersendawa dan melarutkan gas dari darah yang masuk ke usus Anda," tuturnya.

Ada fakta menarik soal kentut yang dijabarkan oleh dr. Karan Rajan,yang menjelaskan antara kentur yang berbau dan yang tidak.

"99 persen kentut adalah gas yang tidak berbau – biasanya hidrogen, karbon dioksida, dan metana," ujar dia menjelaskan.

"Satu persen kentut yang berbau busuk adalah senyawa belerang yang mudah menguap seperti hidrogen sulfida," katanya lagi.

Dokter menyatakan bahwa kentut memiliki kecepatan 7mph, dan juga mengklaim bahwa kentut wanita berbau lebih buruk daripada pria.

Baca Juga: Cara Menghentikan Penyakit Keturunan Karena Faktor Genetik menurut Dokter Zaidul Akbar

Maka dari itu, jika Anda terlalu sering menahan kentut, maka bahaya di atas siap mengincar Anda. Tetap jaga kesehatan di saat pandemi.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x