Network
MALANG TERKINI – Mandi selepas haid adalah wajib hukumnya. Dilakukan ketika darah benar-benar telah berhenti.
Batasan masa haid setiap perempuan tentunya berbeda. Para Ulama’ berpendapat masa haid maksimal 15 hari dan minimal satu hari.
Rukun dari mandi haid yaitu membasuh seluruh tubuh dengan air.
Dilansir Malang Terkini dari buku Panduan Praktik Wanita Haid karya Umi Farikhah Abdul Mu’ti, berikut berdasarkan Hadits Aisyah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, bahwa hakikat mandi haid adalah meratakan air ke seluruh tubuh hingga sampai rambut dan kulit.
Baca Juga: Cara Alami dan Sehat Untuk Mengurangi Kram Saat Haid, Salah Satunya Minum Teh Herbal
Menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam Fatwa Arkanil Islam halaman 248, menjelaskan bahwa tata cara mandi ada dua jenis:
1. Cara mandi yang wajib.
Yaitu dengan meratakan air ke seluruh tubuh termasuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam lubang hidung dengan nafas lalu menghembuskan keluar).
Tatkala seseorang telah meratakan air ke seluruh tubuhnya dengan cara apapun (misal dengan menyelam, mandi dengan shower, dll) maka hadats besar telah terangkat darinya dan mandinya sah.
