Network
MALANG TERKINI - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan ada satu pasien di Indonesia yang positif terkena varian Covid-19 Omicron.
"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien N inisialnya, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," ujar dia dikutip Malang Terkini dari siaran di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Pasien N yang terkonfirmasi Omicron tersebut adalah seorang pekerja pembersih di rumah sakit Wisma Atlet.
Baca Juga: Menkes Umumkan Bahwa Indonesia Mendeteksi Varian Baru Virus Omicron
Pada 8 Desember, sample-nya diambil secara rutin oleh tim dari Wisma Atlet kemudian dikirimkan ke Kemenkes pada 10 Desember untuk dilakukan WGS (whole genome sequencing).
Setelah dilihat hasilnya pada 15 Desember, ada 3 pekerja pembersih di rumah sakit Wisma Atlet yang positif PCR-nya, tapi yang terkonfimasi Omicron adalah satu orang.
"Jadi, ada tiga pekerja pembersih di rumah sakit Wisma Atlet yang terkonfimasi positif PCR-nya. Tiga data tersebut dikirim ke Balitbangkes untuk kita lakukan uji genome sequencing. Dan satu dari tiga positif Omicron, yang duanya tidak," ungkapnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Spiderman 2 dan Jadwal No Way Home di Bioskop Kota Malang Lengkap dengan Harga Tiket
Ketiga pasien tersebut juga dalam kondisi sehat, tidak merasakan adanya gejala, seperti batuk ataupun demam.
"Ketiga orang ini tanpa gejala. Jadi, mereka masih sehat, tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk," ujar Budi Gunadi.
Mereka bertiga dikarantina di Wisma Atlet dan sudah dites PCR yang ke-dua, hasilnya semuanya negatif.
Baca Juga: Semeru Erupsi Lagi, Relawan Berlarian Menyelamatkan Diri
"Ketiga pasien ini ada dikarantina di Wisma Atlet dan tanpa gejala. Mereka juga sudah diambil PCR keduanya dan hasil PCR-nya semuanya negatif," lanjutnya.
Selain tiga pasien tersebut, Kemenkes juga mendeteksi lima kasus probable Omicron.
"Jadi, belum pasti Omicron, tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi yang khusus, istilahnya SGTF, kita mendeteksi ada 5 kasus yang probable Omicron," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Menkes juga juga berpersan kepada masyarakat agar tetap hidup seperti biasa, tidak usah khawatir dan panik.
Yang paling penting, menurutnya, adalah menjaga kewaspadaan, yakni dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.***
