“Peserta pelatihan tidak hanya dilatih kemampuan sebagai vaksinator namun mereka juga diajarkan tentang upaya menangkal hoaks atau berita bohong terkait HPV,” kata Prima.
"Masyarakat sebenarnya cukup menerima bahwa kanker serviks merupakan penyakit mengerikan sehingga penerimaannya cukup baik. Walaupun tidak menutup diri masih ada hoaks," tuturnya.
“Salah satu hoaks yang beredar terkait vaksin HPV adalah efek samping yang dapat memicu kemandulan. Kami juga ada pembekalan panduan terkait hoaks ini," katanya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Gejala Dini Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi HPV merupakan tambahan vaksin wajib di Indonesia dalam program pencegahan kanker.
"Kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin HPV, PCV, dan Rotavirus,” tutur Menkes.
“Terutama karena kematian kanker paling banyak wanita Indonesia karena serviks dan kanker payudara, serviks ada vaksinnya," kata Menkes dalam Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia kawasan Amerika dan Eropa.***