Inilah Bahaya Diffuse Axonal Injury, Cedera yang Menimpa David Korban Penganiayaan

- 27 Februari 2023, 18:16 WIB
Ilustrasi. Bahaya Diffuse Axonal Injury yang Menimpa David
Ilustrasi. Bahaya Diffuse Axonal Injury yang Menimpa David /Pexels

MALANG TERKINI – Putra petinggi GP Ansor, David, 17 tahun, yang menjadi korban penganiayaan, masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Putra pegawai pajak Mario Dandy Satriyo (20) yang kini ditetapkan sebagai tersangka memukulinya pada Senin (20/2/2023) di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Untuk saat ini David mengalami cedera pada bagian kepalanya. Cedera kepala adalah semua jenis cedera yang terjadi di kepala, mulai dari kulit kepala hingga tengkorak hingga otak. Cedera kepala harus dievaluasi oleh dokter karena dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan segera.

Cedera kepala terbagi menjadi beberapa bagian yaitu cedera kepala ringan, sedang dan berat. Cedera kepala dapat terjadi karena berbagai sebab, namun penyebab cedera kepala yang paling umum adalah kecelakaan lalu lintas, olahraga, jatuh, pukulan, dan kekerasan fisik.

Baca Juga: Polisi Ungkap AG Pacar Mario Dandy Satrio Sempat Bantu Menolong David Usai Dianiaya di Pesanggrahan

Yang dialami pada David kali ini yaitu cidera kepala berat atau yang sering disebut dengan Diffuse Axonal Injury.

Apa itu Diffuse Axonal Injury? Diffuse axonal injury (DAI) adalah sindrom klinis yang terjadi setelah trauma dengan gejala tidak sadarkan diri yang berlangsung lebih dari 6 jam tanpa sebab yang jelas.

Sering dikatakan sebagai penyebab ketidaksadaran setelah cedera kepala seperti yang dialami oleh David, tanpa lesi detak ruang pada CT scan.

DAI disebabkan oleh robeknya akson di perbatasan antara materi putih dan abu-abu saat otak mengalami trauma akibat akselerasi atau deselerasi.

Baca Juga: Sering Rontok? Ini 7 Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Rambut

Berdasarkan manifestasi klinisnya, DAI dibagi lagi menjadi 3:

1.Ringan - Koma selama 6-24 jam diikuti dengan amnesia ringan sampai sedang, kecacatan ringan sampai sedang

2.Sedang - Koma > 24 jam diikuti amnesia dengan waktu lama, gangguan memori ringan sampai sedang, gangguan perilaku dan kognitif

3.Berat - Koma selama berbulan-bulan dengan fleksi atau ekstensi abnormal gangguan motorik, kognitif, memori, bahasa, sensorik, dan motorik.

Seringkali tidak terlihat pada gambar CT Scan, dapat dilihat dari pemeriksaan Gradient-echo axial magnetic resonance image. DAI memiliki prognosis yang buruk.

Baca Juga: Kronologi Abby Choi Wanita Model Hongkong Ditemukan Tewas dengan Kondisi Tubuh Terpotong di Tai Po

Gejala cedera kepala serius

Berikut adalah beberapa gejala yang harus diwaspadai karena dapat mengindikasikan cedera kepala serius:

· Muntah
· Kejang
· Hilang ingatan

· Hilang kesadaran
· Hilang kendali otot
· Sakit kepala berkepanjangan

· Gerakan mata yang tidak normal
· Ketidakmampuan memfokuskan mata
· Masalah keseimbangan atau koordinasi

· Perubahan suasana hati
· Keluarnya cairan bening dari telinga atau hidung

Baca Juga: Tersangka Baru dalam Kasus Penganiayaan Terhadap Anak Pengurus GP Ansor

Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat mengalami gejala cedera kepala parah yang dijelaskan di atas. Namun, gejala cedera kepala pada anak dapat muncul dalam bentuk yang sedikit berbeda, seperti: Menangis berlebihan, perubahan perilaku.

Itulah risiko fatal atau mengancam sebagian besar jiwa manusia yang mengalami cedera kepala serius.***

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah