Informasi tentang penggunaan ponsel untuk melakukan dan menerima panggilan dikumpulkan melalui kuesioner, termasuk tahun penggunaan, jam per minggu, dan penggunaan perangkat handsfree atau speakerphone.
Dalam studi ini, peserta dengan rentang usia 37 hingga 73 tahun yang menggunakan ponsel meski hanya sekali seminggu untuk melakukan panggilan atau menerima panggilan, mereka didefinisikan sebagai pengguna ponsel.
Kemudian para peneliti menganalisis hubungan antara penggunaan ponsel, dan penyakit hipertensi yang baru diderita, setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, ras, indeks massa tubuh, riwayat hipertensi keluarga, status merokok, tekanan darah, glukosa darah, fungsi ginjal, peradangan, dan penggunaan obat untuk menurunkan glukosa dalam darah.
Hasil temuan penelitian
Dari hasil penelitian pada usia rata-rata peserta uji 54 tahun, dengan 62 persen wanita dan 88 persen adalah pengguna ponsel. Selama rata-rata tindak lanjut selama 12 tahun, sebanyak 13.984 orang atau 7 persen peserta mengalami hipertensi.
Data menyebut bahwa pengguna ponsel memiliki risiko hipertensi 7 persen lebih tinggi dibandingkan bukan pengguna ponsel.
Mereka yang berbicara di ponsel selama 30 menit atau lebih setiap minggu, 12 persen memiliki kemungkinan lebih besar terkena tekanan darah tinggi. Dan hasilnya serupa baik pria maupun wanita.
“Temuan kami menunjukkan bahwa berbicara di ponsel mungkin tidak memengaruhi risiko terkena tekanan darah tinggi selama waktu panggilan mingguan disimpan di bawah setengah jam,“ kata Profesor Qin.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mereplikasi hasil penemuan ini. Tetapi akan lebih baik jika sebagai pengguna, agar lebih bijaksana dalam membatasi menerima dan melakukan panggilan telepon seluler. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung, dan upaya untuk mencegah hipertensi.***