Indonesia Kembangkan Serum Lawan Virus Babi Afrika yang Mewabah di Pulau Bulan Riau

- 22 Mei 2023, 11:17 WIB
Indonesia sedang mengembangkan serum untuk mengatasi wabah demam babi Afrika.
Indonesia sedang mengembangkan serum untuk mengatasi wabah demam babi Afrika. /Unsplash/ Kenneth Schipper Vera

MALANG TERKINI – Indonesia sedang mengembangkan serum darah yang dapat memberikan kekebalan sementara pada babi terhadap virus demam babi Afrika setelah membendung wabah penyakit di peternakan babi terbesar di Indonesia.

Peternakan yang terletak di pulau seluas 1.500 hektar, yakni Pulau Bulan di provinsi Kepulauan Riau, biasanya mampu mengekspor sekitar 240.000 babi per tahun ke Singapura.

Sebelumnya diberitakan bahwa Singapore Food Agency (SFA) yakni badan yang mengatur makanan di Singapura mengatakan pada 20 April bahwa bangkai babi yang berasal dari peternakan ditemukan terinfeksi demam babi Afrika.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Level 141, 142, 143, 144, 145, 146-150 Mode Reguler: Versi-Virus

Dr Honismandri, kepala otoritas veteriner yang bertugas di Kepulauan Riau, mengatakan bahwa para pihak terkait telah dikerahkan. Berdasarkan investigasi, telah dipastikan bahwa virus tersebut sudah menyebar ke sebagian besar peternakan.

“Situasi saat ini terkendali. Tidak ada lagi kematian. Hanya yang selamat,” ujar Dr Honismandri.

Demam babi Afrika tidak menginfeksi manusia. Namun, itu sangat menular di antara babi hutan dan babi, serta memiliki tingkat kematian yang tinggi.

Menurut penelitian, walaupun babi telah disembelih, virus demam Babi Afrika dapat bertahan dalam daging babi untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Virus Panleukopenia Mematikan pada Kucing

Belum Ada Vaksin untuk Melawan Penyakit Demam Babi Afrika

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, akibat mewabahnya demam babi Afrika yang menginfeksi lebih dari 200.000 babi yang ada di Pulau Bulan, 35.000 mati karena penyakit tersebut. Pekerja juga telah memusnahkan 119.000 babi yang berbagi kompartemen yang sama atau bertempat tinggal dengan babi yang bergejala.

Dari 50.000 babi yang tersisa di pulau tersebut, dua pertiganya menunjukkan tanda-tanda tertular virus demam babi Afrika, tetapi telah pulih.

Baca Juga: Mengenal Virus Monkeypox: Gejala sampai Pencegahannya

Indonesia Mengembangkan Serum Konvalesen dari Darah Babi yang Sehat

Dr Honismandri mengatakan, Indonesia saat ini sedang mengembangkan produksi serum penyembuhan untuk virus demam babi Afrika, yang bersumber dari darah babi yang masih hidup. Serum ini dinamakan dengan serum konvalesen, yakni serum darah yang mengandung antibodi, yang berfungsi untuk memberikan kekebalan jangka pendek terhadap infeksi.

Serum konvalesen tersebut, saat ini sedang dikembangkan di fasilitas pemerintah di Surabaya, Jawa Timur.

Dr Honismandri mengatakan bahwa pengembangan serum merupakan langkah penting untuk mencegah dan membendung penyebaran demam babi Afrika. Ia pun menambahkan bahwa fasilitas yang sama di wilayah lain di Indonesia, sedang mengembangkan serum dari darah babi yang terinfeksi.

Baca Juga: 5 Cara Penularan Virus Marburg, Fatalitas Tinggi hingga 88 Persen Kemenkes Minta Masyarakat Waspada

Namun sayang, virus yang menginfeksi babi di Pulau Bulan saat ini, diketahui memiliki varian genetik yang berbeda dimana sebelumnya terdapat kasus demam babi Afrika di Indonesia.

Dr Honismandri yakin bahwa dengan mengembangkan serum dari darah babi yang masih hidup, maka hal itu dapat dipastikan keefektifannya terhadap jenis virus demam babi Afrika yang sedang menyebar di Pulau Bulan.

Diperkirakan bahwa proses produksi serum demam babi Afrika akan memakan waktu dua hingga tiga bulan.

Diketahui juga bahwa Indonesia sedang menjajaki potensi vaksin. Beberapa negara saat ini sedang mengembangkan vaksin untuk mencegah wabah demam babi Afrika. Jika terbukti efektif, Indonesia akan bekerja untuk mendapatkan beberapa, agar dapat digunakan di Pulau Bulan.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x