Terjadi Tragedi di Spanyol, Seorang Pria Tewas Diseruduk Banteng dalam Festival

1 November 2021, 21:45 WIB
Ilustrasi - Festival lari menewaskan seorang pria di Spanyol karena diseruduk banteng /Pixabay/benibeny

MALANG TERKINI - Sebuah insiden terjadi saat digelarnya festival lari banteng di Onda, Spanyol Timur, pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Salah seorang pria mengalami luka berdarah-darah dan tewas di rumah sakit setelah ditanduk seekor banteng.

Tragedi tersebut adalah kematian pertama di Spanyol sejak festival lari banteng dilanjutkan setelah pembatasan Covid-19 dilonggarkan selama musim panas.

Baca Juga: Hadapi Krisis Pangan, Kim Jong Un Menyuruh Rakyatnya Makan Angsa

Pria itu, yang tidak disebutkan namanya, berulang kali diserang banteng di festival di Onda, kata dewan kota, Sabtu, dilansir Malang Terkini dari Antara.

Para peserta lain mencoba membujuk banteng yang menyerang itu untuk pergi menjauh dari korban, tetapi usaha mereka gagal.

Korban tersebut mengalami luka pada bagian kepala, dan pendarahan dari luka di paha kirinya yang membuat arterinya putus.

Pria berusia 55 tahun itu kemudian meninggal di rumah sakit di kota terdekat, Villareal, pada Sabtu, 30 Oktober 2021

Baca Juga: Meski Sedang Haid, Wanita Tetap Dapat Pahala Ketika Lakukan Beberapa Amalan Ini

Setelah terjadinya serangan banteng pada festival tersebut, Dewan Onda membatalkan sisa acara.

Perdebatan publik kian memanas dalam beberapa tahun terakhir, tentang apakah festival lari banteng harus dihapuskan.

Hanya ada sejumlah kecil festival lari banteng yang dilangsungkan di Spanyol sejak pembatasan Covid-19 dicabut.

Baca Juga: Polisi di Laos Sita 55 Juta Sabu dan 1,5 Juta Ton Crystal Meth dalam Penggerebekan Narkoba Terbesar di Asia

Hewan-hewan yang dilepaskan untuk berlari biasanya digunakan dalam adu banteng pada hari yang sama di negara tersebut.

Hasil survei 2020 dari sebuah perusahaan penyelenggara jajak pendapat, Electomania, menemukan 46,7 persen orang Spanyol mendukung pelarangan adu banteng.

Menurut survei tersebut, 34,7 persen lainnya tidak mendukung larangan itu dan 18,6 persen menganggap ajang adu banteng harus dipertahankan.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler