MALANG TERKINI – Camilla, istri Raja Charles III, secara resmi telah menjadi 'Ratu' dari sebelumnya 'Permaisuri' setelah upacara penobatan Charles sebagai Raja Inggris di Westminster Abbey di London.
Upacara keagamaan yang khusyuk dalam setiap penobatan para raja, sudah ada sejak hampir seribu tahun yang lalu. Dan Westminster Abbey telah menjadi tempat setiap penobatan Inggris sejak William The Conqueror pada tahun 1066.
Diketahui bahwa Istana Buckingham men-tweet pada malam penobatan, menggunakan kalimat "Ratu Camilla". Hal ini berarti gelar resmi Camilla adalah Ratu, setelah dia diurapi dan dimahkotai selama upacara bersejarah tersebut.
Baca Juga: Ada Kejanggalan, MUI Bentuk Tim Khusus Usut Insiden Penembakan
Pada setiap undangan resmi untuk hari penobatan, urutan kebaktian, doa di Church of England Inggris, dan souvenir Royal Collection, semuanya menyebut Camilla sebagai "Ratu" atau "Ratu Camilla".
Meskipun, istri dari seorang raja secara otomatis akan menjadi ratu, perubahan dari undang-undang sebetulnya dapat mencegah Camilla untuk dinobatkan menjadi seperti itu.
Namun pada akhirnya title "Ratu Camilla" muncul secara resmi untuk pertama kalinya di undangan penobatan suaminya yang sekaligus Raja Inggris, Charles.
Hubungan Raja Charles dan Ratu Camilla sudah 50 tahun
Dilansir Malang Terkini dari Hindustan Times, hubungan Raja Charles dan Camilla telah berlangsung lebih dari 50 tahun.
Baca Juga: Scopaesthesia: Apakah Seseorang Menatapku? Bukti Indra Keenam atau Kebetulan Belaka
Charles dan Camilla pertama kali bertemu pada tahun 1970 dan menikah 18 tahun yang lalu dalam sebuah upacara sederhana.
Kisah cinta mereka berdua, selalu dikaitkan dengan pernikahan Charles dan mantan istrinya Putri Diana, karena tidak diterima oleh para penggemar kerajaan Inggris terkait isu orang ketiga.
Namun akhirnya, pada Februari 2005, Charles dan Camilla mengumumkan pertunangan mereka. Pasangan ini pun melangsungkan pernikahannya pada tahun 2005.
Charles III dinobatkan sebagai raja pada penobatan Inggris pertama dalam 70 tahun
Raja Charles III dimahkotai dan telah resmi menyandang gelar sebagai Raja Inggris, pada Sabtu di Westminster Abbey, dalam sebuah upacara yang dibangun di atas tradisi kuno pada saat monarki Inggris menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Terompet terdengar di dalam biara abad pertengahan dan jemaat meneriakkan "God save King Charles” atau “Tuhan selamatkan Raja Charles" saat upacara dimulai di depan lebih dari 2.000 tamu, termasuk para pemimpin dunia, bangsawan, dan selebritis.
Sementara itu di luar, ribuan pasukan, puluhan ribu penonton, dan segelintir pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang rute yang dilalui raja dari Istana Buckingham dengan kereta kuda berlapis emas.
Itu adalah mil terakhir dari perjalanan tujuh dekade Charles dari sebagai pewaris menjadi raja.
Bagi keluarga kerajaan dan Pemerintahan Inggris, acara penobatan kali ini yang diberi nama Operation Golden Orb. merupakan pameran warisan, tradisi, serta tontonan yang tak tertandingi di seluruh dunia.
Ritus yang dilangsungkan pada hari ini, diharapkan dapat disaksikan oleh jutaan orang. Meskipun rasa penghormatan dan kekaguman yang dirancang untuk membangkitkan tradisi tersebut, sebagian besar telah hilang. Selain itu, banyak yang menyambut hari penobatan Raja Charles saat ini dengan sikap apatis.***