China Laporkan Penangkapan Pertama atas Berita Hoaks dari ChatGPT

11 Mei 2023, 08:19 WIB
Ilustrasi. ChatGPT / // Freepik/ frimufilms

MALANG TERKINI – Seorang pria di provinsi Gansu China telah ditahan karena diduga menggunakan ChatGPT untuk menghasilkan cerita hoaks atau palsu tentang kecelakaan kereta api.

Hal ini menandai penangkapan pertama China dalam penyelidikan terkait teknologi yang sedang booming saat ini yaitu Artificial Intelligence (AI).

Diketahui bahwa saat Beijing sedang memperketat teknologi deepfake, yaitu teknologi rekayasa atau sintetis citra manusia dengan memanipulasi foto, video, atau gambar wajah menggunakan teknologi berbasis Artificial Intelligence.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Berpotensi Jadi Suami Sempurna

Dalam cerita yang beredar tersebut, mengklaim telah terjadi kecelakaan yang menewaskan sembilan pekerja konstruksi di sebuah kota di Gansu barat laut China. Menurut laporan biro polisi lokal kota Pingliang, cerita itu memperoleh lebih dari 15.000 klik setelah dipublikasikan di media sosial pada 25 April 2023 lalu.

China kekang penggunaan AI Generatif untuk ubah konten online

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia yang diunggah pada 10 Mei 2023, China telah menerapkan aturan baru bagi penyedia layanan bar deepfake, termasuk pengguna dari teknologi tersebut, untuk menghasilkan, merilis, dan mengarang informasi yang tidak benar.

Aturan tersebut telah diberlakukan sejak 10 Januari 2023, yang dirancang untuk mengekang penggunaan teknologi AI generatif untuk mengubah konten berbasis online.

Menurut pernyataan kepolisian setempat, sebanyak 25 akun Baijiahao, platform bergaya blog milik raksasa teknologi China Baidu, telah melaporkan insiden tersebut dengan alamat IP dari berbagai lokasi berbeda.

Baca Juga: Mengapa Terus Memimpikan Orang yang Sama? Inilah 8 Alasan Teratas

Tersangka bermarga Hong, diidentifikasi dan ditangkap karena meramu informasi palsu, setelah polisi melacak semua akun miliknya dan menemukan jika perusahaannya juga terlibat.

Menurut laporan polisi, Hong diduga mengedit berita yang dihasilkan ChatGPT, dan mengunggahnya di platform milik Baidu. Polisi mengatakan masih akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Regulasi teknologi sintesis atau ‘deepfake’ di China

Peraturan baru China, yang disebut Deep Synthesis Provisions, mengatur teknologi dan layanan deep synthesis (atau deepfake), termasuk teks, gambar, audio, dan video yang diproduksi menggunakan model berbasis AI.

Peraturan baru ini tidak mengherankan mengingat sejarah panjang China dalam upaya mempertahankan kontrol ketat atas internet.

The Cyberspace Administration of China (CAC) menjelaskan bahwa peraturan tersebut diperlukan karena teknologi deep synthesis telah digunakan oleh beberapa orang yang tidak bermoral untuk memproduksi, menyalin, menerbitkan, dan menyebarkan informasi ilegal dan berbahaya, untuk dengan tujuan atau maksud memfitnah dan meremehkan reputasi dan kehormatan orang lain, dan untuk memalsukan identitas orang lain.

Baca Juga: Tes Kepribadian Golongan Darah: Golongan Darah Seseorang Ungkap EQ, IQ, dan Pilihan Karir

CAC selanjutnya menjelaskan bahwa melakukan penipuan, dan lain-lain, mempengaruhi tatanan komunikasi dan tatanan sosial, merusak hak dan kepentingan sah rakyat, serta membahayakan keamanan nasional dan stabilitas sosial.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler