Dokumen Covid-19 Bocor, Jadi Selama Ini China Bohong?

- 2 Desember 2020, 20:04 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19.
ilustrasi vaksin Covid-19. /fernandozhiminaicela/Pixabay

Baca Juga: RS UMMI Diduga Halangi Satgas Covid-19, Kapolda Jabar: Ini Bukan Delik Aduan Tapi Pidana Murni

Pada 7 Maret, China secara terbuka melaporkan total kematian di Hubei pada angka 2.986, sementara secara pribadi melaporkan 3.456.

Dokumen tersebut memberikan wawasan tentang respons sistem perawatan kesehatan terhadap pandemi antara Oktober 2019 dan April 2020.

Lantas, pada bulan Maret yang mendekati puncak pandemi, pihak berwenang China membutuhkan waktu rata-rata 23,3 hari - lebih dari tiga minggu - dari timbulnya gejala untuk secara positif mendiagnosis kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Audit kit pengujian menemukan bahwa mereka tidak efektif dalam mendeteksi Covid-19, sementara kurangnya alat pelindung diri memaksa pejabat kesehatan untuk membuat virus tidak aktif sebelum pengujian.

"Pengujian retrospektif pada sampel awal menemukan bahwa sampel yang menunjukkan alat uji SARS negatif sebagian besar positif untuk virus corona baru," kata dokumen itu.***(Imron Hakiki/Portal Surabaya)

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x