German, Prancis dan Negara Eropa Lainnya Melanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

- 19 Maret 2021, 10:08 WIB
Warga melintas di depan spanduk sosialisasi tentang vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat umum tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Warga melintas di depan spanduk sosialisasi tentang vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat umum tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc. /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

MALANG TERKINI – Dilansir Malang Terkini dari Reuters, Kamis, 18 Maret 2021 Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya mengumumkan rencana untuk melanjutkan penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca setelah regulator UE dan Inggris meningkatkan kepercayaan pada suntikan tersebut dengan mengatakan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Adanya isu mengenai pembekuan darah otak membuat negara-negara Eropa menangguhkan penggunaan suntikan tersebut.

Hal itu merupakan tantangan terbaru bagi AstraZeneca untuk memproduksi ‘vaksin untuk dunia’ karena jumlah kematian global akibat virus corona mencapai 2,8 juta.

Baca Juga: Optimis Vaksin AstraZeneca Bakal Habis Sebelum Masa Simpan Berakhir, Kemenkes Punya Terobosan

Europen Medicines Agency (EMA) memberikan kesimpulan yang jelas setelah melakukan penyelidikan terhadap 30 kasus mengenai kelainan darah yang tidak biasa itu. Dia menyebutkan bahwa manfaat vaksin dalam melindungi orang dari kematian atau rawat inap yang dikarenakan virus corona lebih besar daripada kemungkinan risikonnya.

“Ini adalah vaksin yang aman dan efektif,” ujar Direktur EMA Emer Cooke dalam sebuah pengarahan. Dia juga mengatakan bahwa dirinya akan divaksin pada Jumat, 19 Maret 2021.

Dalam beberapa jam, Jerman mengatakan akan melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca mulai Jumat pagi.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengungkapakan bahwa melakukan penundaan vaksin karena kehati-hatian adalah tindakan yang tepat sampai pengelompokan jenis trombosis yang sangat langka ini diperiksa.

Prancis juga menyampaikan akan melanjutkan penggunaan vaksin. Perdana Menteri Jean Castex akan melakukan vaksinasi pada Jumat sore.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah