Network
MALANG TERKINI - Sejak jatuhnya Kabul, Pakistan telah menerima banyak kritik di Afghanistan dan di tempat lain (termasuk Iran dan India) atas dugaan perannya dalam pengambilalihan Taliban.
Ini telah tercermin melalui kampanye media sosial seperti #SanctionPakistan. Banyak kritikus menyoroti perayaan di Pakistan untuk membuktikan bahwa Islamabad adalah pemenang sesungguhnya. Namun, sebagai negara yang beragam, tentu saja tidak semua orang di Pakistan merayakan kemenangan Taliban.
Ada berbagai kalangan masyarakat di Pakistan yang merayakan keberhasilan Taliban menduduki Afghanistan karena berbagai alasan. Tiga kalangan berbeda dari struktur sosio-politik Pakistan itu adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Human Rights Watch: Taliban Mencekik Kebebasan Media di Afghanistan
Kalangan mantan diplomat dan pensiunan pejabat militer senior
Kelompok ini merayakan keluarnya India dari Afghanistan, negara yang berbatasan dengan Pakistan lebih dari 2.600 kilometer. Sejak jatuhnya Imarah Islam Afghanistan pada tahun 2001, Islamabad merasa prihatin atas pengaruh India yang berkembang di Afghanistan.
Hal ini tercermin dalam lima misi diplomatik India dan investasi sekitar $3 miliar. Investasi New Delhi tersebut dialokasikan pada pembangunan infrastruktur, kerjasama keamanan dengan Direktorat Keamanan Nasional (NDS), dan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF).
New Delhi dianggap sebagai satu-satunya sumber masalah di Distrik Suku Khyber Pakhtunkhwa. Pemerintahan Ashraf Ghani sebelumnya dipandang pro-India dan memihak India untuk mengisolasi Pakistan.
Pada tahun 2016, Afghanistan mendukung posisi India dengan menyalahkan Pakistan atas terorisme. Hal ini berdampak pada batalnya KTT tahunan Asosiasi Asia Selatan untuk Kerjasama Regional (SAARC) yang dijadwalkan berlangsung di Islamabad.
