Kaum Perempuan Afghanistan Mendesak Taliban Agar Mengembalikan Hak Pendidikan untuk Mereka

- 14 Oktober 2021, 09:52 WIB
ilustrasi: Kaum perempuan Afanistan desak Taliban kembalikan hak pendidikan
ilustrasi: Kaum perempuan Afanistan desak Taliban kembalikan hak pendidikan /pixabay/ErikaWittlieb/

MALANG TERKININ - Warga Kabul, Rahela Nussrat, 17, berada di tahun terakhir sekolah menengahnya. Namun ia tidak dapat masuk kelas. Pemimpin baru Afghanistan telah memutuskan menghentikan sekolah untuk kalangan perempuan.

Bulan lalu, Taliban mengumumkan sekolah akan dibuka, tetapi hanya kalangan laki-laki dari segala usia yang diminta untuk kembali ke sekolah.

Sementara kaum perempuan tidak diperbolehkan masuk sekolah. Kebijakan itu tentu saja menimbulkan polemik di kalangan perempuan.

Baca Juga: Turki Memakai Nama Presiden Soekarno Sebagai Salah Satu Nama Jalan di Ankara

Taliban mengatakan bahwa sekolah akan dibuka kembali sesegera mungkin, namun tanpa memberikan penjelasan kapan waktunya.

“Pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar, tetapi hari ini, hak dasar itu telah diambil dari saya dan jutaan gadis Afghanistan lainnya,” kata Nussrat kepada Al Jazeera.

Dilansir Malang Terkini dari Ajazeera pada 14 Oktober 2021, lebih dari 2,2 juta anak perempuan Afghanistan tidak dapat bersekolah baru-baru ini. Jumlah ini bertambah menjadi 60 persen dari total anak putus sekolah di negara itu.

Kurangnya kejelasan Taliban tentang sekolah menengah telah memperparah masalah dan merupakan pukulan bagi jutaan kaum perempuan Afghanistan.

Diketahui sebelumnya, ribuan warga Afghanistan melarikan diri dari negara itu setelah Taliban kembali berkuasa pada 15 Agustus 2021. Taliban mengambil alih kekuasaan setelah 20 tahun dilengserkan karena invasi militer pimpinan AS.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah