Usaha WHO di Tengah Perang serta Kondisi Warga Sipil Ukraina

- 2 Maret 2023, 12:59 WIB
Usaha WHO di tengah perang Rusia-Ukraina dan kondisi warga sipil Ukraina
Usaha WHO di tengah perang Rusia-Ukraina dan kondisi warga sipil Ukraina //Website WHO

 

MALANG TERKINI – Perang antara Rusia dan Ukraina terjadi sampai hari ini. Perang ini terjadi pada tanggal 24 Februari 2022, yang hingga kini menyebabkan konflik meluas secara signifikan usai Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Saat ini WHO (World Health Organization) bekerja melalui kantornya di Ukraina, serta negara-negara tetangga dan dengan mitra. WHO telah menanggapi keadaan darurat Kesehatan yang dipicu perang antara Federasi Rusia dengan Ukraina.

WHO memberikan pasokan medis khusus, mengoordinasikan pengerahan tim medis, dan bekerja dengan otoritas Kesehatan. Langkah ini dilakukan WHO untuk meminimalisir gangguan pada pengiriman layanan Kesehatan di Ukraina dan negara-negara di sekitar yang menampung pengungsi.

Baca Juga: Viral Sekolah Masuk Jam 5 Pagi di NTT, Begini Penelitian tentang Jam Belajar Efektif

Selama krisis, kesehatan harus menjadi pilar utama. Dengan dilindunginya petugas medis membuat mereka dapat terus meminimalisir korban jiwa pada warga yang terdampak perang Rusia dan Ukraina. Dan dengan fasilitas kesehatan yang terlindungi mampu membuat layanan kesehatan dapat diakses oleh semua orang yang membutuhkan layanan medis penting.

Peran WHO dalam menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina

Dilansir dari buletin yang diunggah di laman WHO pada 1 Maret 2023 tentang respons WHO terkait krisis Ukraina. Pada awal Februari 2023, Sistem Pengawasan WHO terhadap serangan layanan kesehatan telah memverifikasi lebih dari 760 serangan di Ukraina. Hampir 700 serangan berdampak pada fasilitas ini.

Di area garis depan medan perang, sebagian besar fasilitas kesehatan tidak dapat digunakan. Tetapi banyak warga sekitar dan pengungsi, seperti orang tua, orang yang mempunyai mobilitas rendah, orang yang memiliki cacat fisik atau memiliki kebutuhan kompleks; mereka saat ini berjuang dan membutuhkan fasilitas kesehatan.

Dari Desember 2022 hingga Januari 2023, WHO berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat pengendalian infeksi di Ukraina, mengatur dan melakukan 51 kunjungan pemantauan ke 10 lokasi yang ditunjuk di Ukraina. Pada kunjungan ini WHO menilai transportasi dan penyimpanan perlengkapan vaksinasi, keselamatan kerja, prosedur pengolahan dan dokumentasi limbah.

Baca Juga: 10 Pekerjaan Manusia yang Akan Digantikan AI, Cek Apakah Pekerjaanmu Salah Satunya

Oblast merupakan daerah dengan krisis air minum yang terdampak perang Rusia dan Ukraina. WHO telah melakukan pengadaan dan distribusi peralatan, dan reagen dan bahan habis pakai untuk pengujian mikrobiologis air minum di daerah Oblast. Ini memungkinkan untuk pengujian cepat sejumlah besar sampel air minum dan memastikan hasil yang dapat diandalkan.

Sejak Maret 2022, WHO berkontribusi pada 21 survei terhadap akses layanan kesehatan untuk memahami hambatan yang mungkin dihadapi pengungsi penerima layanan.

Kondisi warga sipil Ukraina selama konflik

Hubungan Rusia dan Ukraina mulai intens sejak 24 Februari 2022. Hal ini berdampak pada krisis kemanusiaan yang parah, dengan jutaan warga sipil sebagai korbannya. Hal ini berdampak pada para pengungsi yang mengungsi di negara lain, di Ukraina dan di daerah yang tidak berada di pemerintahan Rusia atau daerah yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina.

Pada 30 Januari 2023, Kantor Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Komisaris Hak Asasi Manusia melaporkan, terdapat sebanyak 18.657 warga sipil yang menjadi korban perang Rusia dan Ukraina. 7110 tewas dan 11.547 orang luka-luka. Dari tanggal 1 hingga 29 Januari 2023, terdapat 170 orang tewas dan 506 terluka.

Pada 31 Januari 2023, the United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR) telah mencatat sekitar 8 juta dari Ukraina di wilayah benua Eropa.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Ciamis Terbaru 2023 yang Wajib Dikunjungi

WHO memverifikasi 761 serangan terhadap layanan kesehatan di Ukraina. Penyerangan ini terjadi di tanggal 24 Februari 2022 dan 31 Januari 2023. Pada penyerangan ini, mengakibatkan 131 orang cedera dan 101 orang meninggal diantara-nya terdapat pasien dan tenaga kesehatan.

The International Organization for Migration (IOM) memperkirakan terdapat 5,4 juta orang mengungsi secara internal di wilayah Ukraina per tanggal 23 Januari 2023. Jumlah pengungsi sedikit menurun dari perkiraan tanggal 5 Desember 2022 yang sekitar 5,9 orang. Perkiraan jumlah orang-orang yang mengungsi secara internal berangsur menurun sejak Agustus 2022.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x