8 Fakta dan Tradisi Perayaan Bulan Suci Ramadhan di Mesir, Cahaya Fanoos hingga Tembakan Meriam

- 26 Maret 2023, 10:33 WIB
Umat Muslim berkumpul di meja panjang untuk berbuka puasa Ramadhan bersama dalam jamuan "buka puasa" massal pada hari ke 15 bulan suci umat Islam, di pinggiran Matariya di timur laut ibukota Mesir, Kairo
Umat Muslim berkumpul di meja panjang untuk berbuka puasa Ramadhan bersama dalam jamuan "buka puasa" massal pada hari ke 15 bulan suci umat Islam, di pinggiran Matariya di timur laut ibukota Mesir, Kairo ///Tangkapan Layar YouTube/africanews

MALANG TERKINI – Pada artikel ini terdapat fakta dan tradisi tentang perayaan bulan suci Ramadhan di Mesir. Mulai dari fakta umum, ritual makanan, kebiasaan, serta perilaku masyarakat di sana.

Sebagai bulan yang paling ditunggu-tunggu, Ramadhan selalu dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia dengan semangat dan sukacita. Begitu juga di Mesir, sebagai salah satu negara Islam terkemuka di dunia, perayaan Ramadhan di Mesir tidak jauh berbeda dengan di negara-negara lain, serta memiliki keunikannya tersendiri.

Ramadhan di Mesir adalah pemandangan yang patut disaksikan, bagaimana masyarakat berpuasa sepanjang hari disertai meriahnya dekorasi di jalan-jalan Kota Mesir, dan yang unik adalah adanya bunyi genderang di pagi hari.

Baca Juga: Mobil Pertamina Oleng ke Sungai Dekat Pom Bensin Bululawang Malang

Perayaan Ramadhan di Mesir

Menurut sejarah, sebagian besar tradisi dan ritual perayaan Islam berasal dari Mesir. Menjelang bulan Ramadhan, penduduk di Mesir mendekorasi rumah mereka dengan lentera Ramadhan yang disebut dengan fanoos, dan selalu ada kegiatan buka puasa bersama keluarga.

Tradisi tembakan meriam terdengar setiap hari selama bulan Ramadhan, tembakan itu menandai dimulainya buka puasa di banyak kota. Lalu, kemeriahan lainnya di mana setiap rumah-rumah menyiapkan banyak makanan lezat untuk berbuka puasa.

Para penabuh genderang disebut dengan Mesaharaty atau Musaharati, turun ke jalan pada pagi hari membangunkan orang-orang untuk makan sahur.

Dilansir Malang Terkini dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah fakta dan tradisi perayaan bulan suci Ramadhan di Mesir untuk diketahui:

Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari Ke 4: Arab, Latin dan Artinya

1. Puasa Ramadhan di Mesir hingga 16 jam sehari

Seperti halnya bulan puasa pada umumnya, umat muslim di Mesir berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Namun durasi puasa di sini lebih panjang dibanding di Indonesia, yakni sekitar 15 hingga 16 jam. Selain itu suhu udara di Mesir saat musim panas bisa mencapai hingga 43 derajat Celcius.

Umat muslim di Mesir bangun pagi-pagi dan makan sahur sebelum memulai puasa. Lalu berbuka dengan makan kurma dan minum susu atau air putih.

2. Salat berjamaah dan buka puasa bersama untuk meningkatkan persaudaraan

Orang-orang di Mesir juga melakukan salat berjamaah selama Ramadhan. Mereka berkumpul di masjid terdekat untuk salat malam. Banyak juga yang membacakan ayat-ayat dari kitab suci Al Qur'an.

Baca Juga: Ketika Idola Menjadi Objek Obsesi Para Pemuja Selebriti, Hati-hati Kena Sindrom Ini

Selain itu, Ramadhan di Mesir lebih merupakan pertemuan berorientasi keluarga untuk meningkatkan persaudaraan. Anggota keluarga merayakan Ramadhan dengan menyiapkan makanan lezat dan tradisional untuk berbuka puasa. Mereka juga saling mengunjungi kerabat dan teman untuk berbuka puasa bersama.

Banyak juga yang memberikan makanan buka puasa gratis di jalan-jalan dan kepada orang yang membutuhkan.

3. Fanoos dekorasi utama saat Ramadhan

Menurut legenda, dahulu kala orang-orang Mesir menyambut kedatangan Khalifah Fatimiyah Moezz El-Din El Allah (orang yang berjaya atas agama Allah) pada hari ke 5 Ramadhan tahun 358 H dengan membawa fanoos (lampu khas Mesir). Sejak itu, fanoos telah menjadi barang dekorasi utama Ramadhan di Mesir. Selain fanoos, kota-kota di Mesir dipenuhi juga dengan dekorasi warna-warni.

Wisatawan yang berkunjung ke Mesir selama Ramadhan dapat melihat budaya Islam yang semarak dan orang-orang yang mengenakan pakaian tradisional berjalan di kota-kota.

4. Meriam menandai buka puasa

Baca Juga: Cek di Sini Daftar Kereta Api Khusus di Masa Angkutan Lebaran 2023

Banyak negara-negara di Afrika yang menembakkan meriam sebagai tanda berakhirnya waktu puasa dan dimulainya waktu berbuka. Banyak yang percaya bahwa tradisi ini berasal dari Mesir.

Legenda mengatakan bahwa Kairo adalah kota pertama di mana tembakan meriam digunakan sebagai tanda datangnya waktu berbuka.

5. Kairo pusat perayaan Ramadhan di Mesir

Tempat sentral untuk menikmati dan berpartisipasi dalam perayaan Ramadhan di Mesir adalah Kairo. Kota ini dihiasi dengan fanoos di sekelilingnya.

Wisatawan yang mengunjungi Kairo saat bulan Ramadhan, harus menghindari makan, minum, mengunyah, dan merokok di tempat umum. Mereka yang keluar saat Ramadhan, harus berpakaian sopan, menutupi sebagian besar bagian tubuh.

6. Al Azhar pusat perbelanjaan kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri

Al Azhar adalah pasar perbelanjaan yang penuh dengan kios-kios kecil yang menjual kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.Pasar ini menjual barang-barang seperti perhiasan emas dan perak, barang-barang timah, tembikar, dan banyak lagi.

Baca Juga: Profil TikTok CEO Shou Zi Chew yang ‘Diserang’ Anggota Kongres AS karena Kekhawatiran Keamanan Aplikasi

7. Wekalet El Ghouri kompleks pasar kuno

Selain itu ada Wekalet El Ghouri yaitu kompleks pasar kuno yang berasal dari zaman Mamluk, Dinasti Mamluk adalah negara independen terakhir di Mesir sebelum berdirinya Dinasti Muhammad Ali pada tahun 1805.

Kompleks ini memiliki pasar tertutup dan masjid tertua dari zaman dinasti Abbasiyah dan Ottoman.

8. Hidangan tradisional Ramadhan di Mesir

Salah satu hidangan tradisional wajib saat bulan Ramadhan di Mesir adalah Mahshi. Mahshi dibuat dengan isian sayuran dan nasi, dibagikan saat berbuka puasa dengan keluarga.

Selain itu ada Rokak yaitu kue dengan isian daging cincang. Kue ini mudah dibuat dan digunakan sebagai camilan saat berbuka puasa Ramadhan di Mesir.

Lalu ada Molokheya, yaitu sup yang kaya nutrisi, Molokheya secara tradisional disajikan dengan ayam dan nasi. Molokheya menawarkan rasa ketumbar dan bawang putih goreng yang kuat. Sup ini wajib ada saat Ramadhan di Mesir, membantu umat Islam mengumpulkan nutrisi yang sangat dibutuhkan selama puasa.

Hidangan turun temurun lainnya saat Ramadhan di Mesir adalah Keshk, hidangan ini memiliki rasa yang gurih dan mengandung tepung, ayam, minyak, serta yogurt.

Baca Juga: Himbau Masjid Kecilkan Pengeras Suara, Jusuf Kalla: Adzan Tidak Saling Tabrakan

Itulah sejumlah fakta menarik dan tradisi unik perayaan bulan Ramadhan di Mesir. Meskipun memiliki suhu udara yang tinggi, tidak menyurutkan warga di Negeri Seribu Menara ini untuk bersukacita dalam menyambut bulan suci Ramadhan.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x