Melonjaknya Populasi di India, Perempuan Malah Banyak yang Memilih Tidak Bekerja

- 10 April 2023, 21:42 WIB
Populasi penduduk semakin melonjak, jumlah perempuan India usia produktif tanpa pekerjaan sebanyak 2 kali lipat penduduk AS
Populasi penduduk semakin melonjak, jumlah perempuan India usia produktif tanpa pekerjaan sebanyak 2 kali lipat penduduk AS ///Unsplash/Srimathi Jayaprakash

MALANG TERKINI – Seiring dengan melonjaknya populasi di India, para perempuan malah memilih keluar dari pekerjaannya dan mengurus rumah.

Sheela Singh, perempuan 39 tahun menangis pada hari dia menyerahkan pengunduran dirinya. Setelah selama 16 tahun, dia telah menjadi pekerja sosial di Mumbai, Ibu Kota India yang sangat padat dan hiruk pikuk. Ia sangat menyukai pekerjaannya, tetapi keluarganya terus mengatakan kepadanya bahwa dia harus tinggal di rumah untuk mengurus kedua anaknya.

Dia menahan tekanan selama bertahun-tahun dan bekerja keras, tetapi ketika dia mengetahui bahwa putrinya bolos sekolah ketika dia sedang bekerja, dia merasa seperti tidak punya pilihan lain, selain berhenti bekerja.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Menko Polhukam Mahfud MD

Singh mengundurkan diri pada tahun 2020, padahal dia menghasilkan lebih banyak uang daripada suaminya, seorang pengemudi becak yang penghasilannya tidak menentu dari hari ke hari.

India negara terpadat kedua di dunia setelah China

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia yang diunggah pada 10 April 2023, India hampir melampaui China sebagai negara terpadat di dunia, dan ekonominya termasuk yang tumbuh paling cepat di dunia. Namun jumlah tenaga kerja wanita India, yang sudah termasuk dalam 20 orang terendah di dunia, telah menyusut selama bertahun-tahun.

Ini bukan hanya masalah bagi perempuan seperti Singh, tetapi tantangan yang semakin besar bagi ambisi ekonomi India sendiri jika diperkirakan 670 juta perempuan tertinggal karena populasinya bertambah.

Harapannya adalah populasi usia kerja India yang tumbuh cepat akan mendorong pertumbuhannya di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Catat! Ini Besaran Tarif Jalan Tol Trans Jawa untuk Persiapan Mudik Lebaran 2023

Namun, para ahli khawatir bahwa hal ini dapat dengan mudah menjadi kewajiban demografis, jika India gagal memastikan populasinya yang meningkat, terutama kaum perempuannya untuk bisa bekerja.

Tanpa penghasilan dari Singh, keluarganya tidak mampu lagi untuk tinggal di Mumbai, salah satu kota termahal di Asia, dan dia sekarang bersiap untuk kembali ke desanya untuk menghemat uang, karena tidak ada pekerjaan di sana.

Tingkat pekerja perempuan India menurun 25 persen pada 2022

Tingkat pekerjaan perempuan di India pernah memuncak sebanyak 35 persen pada tahun 2004 dan turun menjadi sekitar 25 persen pada tahun 2022.

Krisis pekerjaan nasional adalah salah satu alasan kesenjangan tersebut terjadi. Kata para ahli, keyakinan pada budaya yang telah mengakar, yang melihat perempuan sebagai pengasuh utama di rumah dan menstigmatisasi mereka yang bekerja di luar rumah, seperti dalam kasus Singh.

The Centre for Monitoring the Indian Economy (CMIE) atau Pusat Pemantauan Ekonomi India, menemukan bahwa hanya 10 persen wanita India usia produktif pada tahun 2022 yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.

Baca Juga: BMKG Imbau Pemudik Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran

Ini berarti hanya ada 39 juta perempuan yang bekerja dalam angkatan kerja dibandingkan dengan 361 juta laki-laki di India. Hanya beberapa dekade yang lalu, hal-hal tampaknya berada di jalur yang berbeda.

Ketika Singh menjadi pekerja sosial pada tahun 2004, India masih menikmati reformasi bersejarah pada tahun 1990-an.

Industri baru dan peluang baru lahir dalam semalam, memicu jutaan orang meninggalkan desa mereka dan pindah ke kota seperti Mumbai untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Budaya masyarakat desa di India belum mementingkan pendidikan

Sunita Sutar, yang bersekolah pada tahun 2004, mengatakan bahwa perempuan di desanya Shirsawadi, di negara bagian Maharashtra, biasanya dinikahkan pada usia 18 tahun, memulai kehidupan yang berputar di sekitar rumah suami mereka.

Tetangga mengejek orang tuanya karena berinvestasi dalam pendidikannya, mengatakan itu tidak akan berguna setelah menikah.

Sutar melawan tren, pada tahun 2013, dia menjadi orang pertama di desanya yang berpenduduk hampir 2.000 orang yang mendapatkan gelar insinyur.

Baca Juga: 6 Tips Atur Keuangan untuk Mudik Lebaran Agar Tidak Boncos

"Saya tahu bahwa jika saya belajar, barulah saya akan menjadi sesuatu, jika tidak, saya akan seperti yang lain, menikah dan terjebak di desa," kata Sutar.

Saat ini, dia tinggal dan bekerja di Mumbai sebagai auditor untuk Departemen Pertahanan India, pekerjaan pemerintah yang didambakan oleh banyak orang India karena keamanan, prestise, dan keuntungannya.

Populasi usia produktif terus tumbuh, lapangan kerja tidak bertambah

Di satu sisi, Sutar adalah bagian dari tren perempuan India yang mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik sejak masa mudanya, dan sekarang hampir setara dengan laki-laki. Namun bagi sebagian besar perempuan, pendidikan belum menghasilkan pekerjaan. Bahkan ketika lebih banyak perempuan mulai lulus dari sekolah, pengangguran justru membengkak.

Dalam satu dekade terakhir, diketahui bahwa populasi usia kerja terus tumbuh di India, akan tetapi lapangan kerja tidak terus meningkat, yang berarti proporsi orang dengan pekerjaan hanya akan terus menurun.

Hal lain yang membuat perempuan keluar dari angkatan kerja, karena mereka atau keluarga mereka mungkin melihat lebih banyak manfaat dalam mengurus rumah atau anak-anak, daripada bekerja keras dalam pekerjaan bergaji rendah.

Turunnya jumlah perempuan India dari angkatan kerja sudah menjadi masalah serius

Ekonom Abraham mengatakan telah ada pengakuan yang berkembang di kalangan pembuat kebijakan bahwa menurunnya perempuan dari angkatan kerja adalah masalah besar dan serius. Tetapi hal ini belum ditanggapi dengan tindakan langsung, seperti lebih banyak dibangun fasilitas penitipan anak atau keselamatan transportasi.

Ketika lebih banyak perempuan berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja, mereka akan berkontribusi pada ekonomi dan pendapatan keluarga mereka, dan mereka pun akan lebih berdaya dalam hal membuat keputusan.

Baca Juga: Apa Itu Father Hunger? Ketahui 6 Dampak Psikologis dan Efek Emosional Terhadap Hidup Anak Perempuan

Anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang kedua orang tuanya bekerja, terutama anak perempuan, lebih besar kemungkinannya untuk juga bekerja di kemudian hari.

Jumlah wanita India usia produktif tanpa pekerjaan, jumlahnya 2 kali lipat penduduk AS

Jumlah wanita India usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan sangat mencengangkan, jumlahnya hampir dua kali lipat dari seluruh jumlah penduduk di Amerika Serikat.

Para ahli mengatakan bahwa celah ini bisa menjadi peluang besar jika India dapat menemukan cara untuk menutupnya.

Laporan McKinsey tahun 2018 memperkirakan bahwa India dapat menambahkan US552 miliar dolar atau sekitar Rp8,2 kuadriliun ke produk domestik brutonya dengan meningkatkan tingkat partisipasi tenaga kerja wanita sebesar 10 persen.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x