Tidak ada korban jiwa
Dilaporkan bahwa tidak ada korban dalam insiden tersebut. Namun diketahui bahwa Jepang akan mengadakan forum internasional besar dalam waktu dekat, sehingga membuat kekhawatiran.
Menurut seorang pejabat pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya, PM Jepang, Fumio Kishida tidak terluka dan berencana untuk melanjutkan memberikan pidato kampanye Sabtu malam ini.
Tragedi pembunuhan PM Jepang Shinzo Abe
Pembunuhan Shinzo Abe, yang terjadi sekitar sembilan bulan lalu, mengejutkan negara yang memiliki kebanggaaan akan keamanan publik dan kontrol senjata yang sangat ketat itu. Shinzo Abe terbunuh saat dia menyampaikan pidato kampanye di Kota Barat Nara.
Di tengah kecaman nasional, kepolisian Jepang telah memperketat tindakan perlindungan bagi kepala negaranya, menyusul penyelidikan yang menemukan celah dalam keamanan mantan PM Jepang Shinzo Abe.
Kronologi singkat pelemparan bom asap kepada PM Jepang Fumio Kishida
Seorang saksi pada kejadian hari ini, mengatakan bahwa dia berdiri di tengah kerumunan, lalu dia melihat sesuatu terbang dari belakang. Tiba-tiba suara keras terdengar, membuat dia melarikan diri bersama anak-anaknya. Saksi lain mengatakan orang-orang berteriak dan dia melihat seseorang ditangkap tepat sebelum ledakan terjadi.
Serangan hari Sabtu ini terjadi menjelang pemilihan lokal nasional, termasuk beberapa pemilihan untuk kursi parlemen yang dikosongkan. Pemungutan suara tersebut telah dijadwalkan pada 23 April mendatang.
Kronologi singkat penembakan kepada Mantan PM Jepang Shinzo Abe
Dalam tragedi pembunuhan Shinzo Abe, mantan perdana menteri itu ditembak dengan senjata rakitan saat sedang berpidato kampanye. Tersangka bernama Tetsuya Yamagami, telah didakwa dengan pasal pembunuhan dan beberapa kejahatan lainnya, termasuk pelanggaran undang-undang kepemilikan senjata.
Tersangka pembunuh Shinzo Abe mengatakan kepada penyelidik bahwa dia membunuh Abe, karena dinilai sebagai salah satu politisi Jepang yang paling berpengaruh dan seseorang yang memecah belah, termasuk hubungan mantan perdana menteri tersebut dengan kelompok agama yang tersangka benci.
Dalam pernyataan dan postingan media sosial yang dikaitkan dengannya, Yamagami mengatakan dia menjadi dendam karena ibu tersangka telah memberikan sumbangan besar-besaran ke Gereja Unifikasi yang membuat keluarganya bangkrut dan menghancurkan hidupnya.