Charles III Dinobatkan sebagai Raja Inggris, Pertama Sejak Tahun 1953

- 6 Mei 2023, 18:08 WIB
Mahkota St. Edward dalam penobatan Charles III menjadi Raja Inggris
Mahkota St. Edward dalam penobatan Charles III menjadi Raja Inggris / // REUTERS/Jack Hill

Perubahan yang ada pada acara penobatan Raja Charles III

Sebagian besar acara di antaranya adalah kebaktian Anglikan yang berlangsung selama dua jam, dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby. Kebaktian tersebut juga dilakukan oleh 39 raja terdahulu yang juga dinobatkan di Westminster Abbey sejak 1066.

Dalam penobatan Raja Charles III kali ini, akan ada uskup wanita untuk pertama kalinya. Sementara para pemimpin agama non-Kristen Inggris, serta bahasa Celtic akan tetap memainkan peran penting dalam upacara.

Setelah dinobatkan sebagai raja, Charles III akan menjadi gubernur tertinggi Gereja Inggris. Selain itu, ia pun mengepalai negara yang lebih beragam secara agama dan etnis, daripada yang diwarisi ibunya dalam bayang-bayang Perang Dunia II.

Raja Charles juga berusaha menghadirkan jemaat yang beranggotakan 2.300 orang lebih yang mencerminkan masyarakat Inggris, mengundang anggota masyarakat biasa untuk duduk bersama kepala negara dan keluarga kerajaan dari seluruh negeri yang hadir.

Perubahan lain, yakni tema penobatan yang mencerminkan minat seumur hidup Charles pada keanekaragaman hayati dan keberlanjutan.

Baca Juga: Scopaesthesia: Apakah Seseorang Menatapku? Bukti Indra Keenam atau Kebetulan Belaka

Penggunaan plastik sekali pakai, dan bunga yang terbuat dari busa telah dilarang. Semua bunga yang ada dirangkaian acara akan disumbangkan untuk acara amal.

Jubah upacara dari penobatan sebelumnya akan digunakan kembali, dan minyak urapan yang akan dipakai pada acara penobatan adalah minyak vegan.

Pertentangan dari beberapa kalangan tentang penobatan Raja Charles

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menggambarkan bahwa penobatan Raja Charles kali ini, merupakan ekspresi bangga akan sejarah, tradisi dan budaya.

Namun selain itu, jajak pendapat menunjukkan berkurangnya dukungan untuk monarki, terutama di kalangan anak muda, dengan seruan untuk memodernisasi atau bahkan menghapusnya sama sekali.

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x