Kemudian pertentangan lain datang dari Partai Republik. Partai ini menginginkan agar kepala negara dilakukan secara terpilih. Partai Republik melakukan aksi protes, mengangkat plakat bertuliskan "Not my king".
Masa kekuasaan Raja Charles sebagai raja turun temurun dan kepala negara dari 14 negara persemakmuran, keberadaannya dianggap semakin rapuh.
Baca Juga: Siapa David Yulianto? Si Koboi Jalanan Tol Tomang yang Terancam 20 Tahun Penjara
Jamaika dan Belize minggu ini mengisyaratkan bahwa mereka bergerak menuju negara republik, sementara Australia, Kanada, dan lainnya mungkin pada akhirnya akan mengikuti.
Sementara itu, warga Inggris yang berjuang dengan melonjaknya biaya hidup mempertanyakan mengapa pembayar pajak harus membayar untuk acara penobatan Raja Charles, dengan tagihan diperkirakan lebih dari £100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.
Pendukung penobatan Raja Charles dan kerajaan
Adanya kerumunan besar para penggemar kerajaan di luar Istana Buckingham, telah menunjukkan bahwa para bangsawan masih memiliki peran sentral dalam budaya dan sejarah Inggris.
Bahkan banyak dari mereka yang berkemah untuk menonton penobatan Raja Charles, terbang dari luar negeri.
Penobatan Raja Charles adalah inti dari tiga hari acara, termasuk adanya konser di Kastil Windsor di barat London pada Minggu malam.***