Tersangka bermarga Hong, diidentifikasi dan ditangkap karena meramu informasi palsu, setelah polisi melacak semua akun miliknya dan menemukan jika perusahaannya juga terlibat.
Menurut laporan polisi, Hong diduga mengedit berita yang dihasilkan ChatGPT, dan mengunggahnya di platform milik Baidu. Polisi mengatakan masih akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Regulasi teknologi sintesis atau ‘deepfake’ di China
Peraturan baru China, yang disebut Deep Synthesis Provisions, mengatur teknologi dan layanan deep synthesis (atau deepfake), termasuk teks, gambar, audio, dan video yang diproduksi menggunakan model berbasis AI.
Peraturan baru ini tidak mengherankan mengingat sejarah panjang China dalam upaya mempertahankan kontrol ketat atas internet.
The Cyberspace Administration of China (CAC) menjelaskan bahwa peraturan tersebut diperlukan karena teknologi deep synthesis telah digunakan oleh beberapa orang yang tidak bermoral untuk memproduksi, menyalin, menerbitkan, dan menyebarkan informasi ilegal dan berbahaya, untuk dengan tujuan atau maksud memfitnah dan meremehkan reputasi dan kehormatan orang lain, dan untuk memalsukan identitas orang lain.
Baca Juga: Tes Kepribadian Golongan Darah: Golongan Darah Seseorang Ungkap EQ, IQ, dan Pilihan Karir
CAC selanjutnya menjelaskan bahwa melakukan penipuan, dan lain-lain, mempengaruhi tatanan komunikasi dan tatanan sosial, merusak hak dan kepentingan sah rakyat, serta membahayakan keamanan nasional dan stabilitas sosial.***