Di pihak Papua Nugini, Sersan Dap mengatakan beberapa orang yang datang dari Papua Barat memiliki hubungan tradisional atau keluarga dengan komunitas Tulmolbil.
Namun kehadiran mereka di tanah Papua Nugini menciptakan risiko bagi penduduk setempat yang takut komunitas mereka bisa terjebak dalam baku tembak militer Indonesia yang mengejar para pejuang Papua.
Baca Juga: Inilah Poin Inti Perbedaan ASN, PPPK, dan PNS Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014
Dap mengatakan dia berbicara dengan para pejuang OPM yang datang ke Tumolbil, dan mendorong mereka untuk tidak tinggal dalam waktu lama. Dap sudah berbicara dengan komandan mereka dan mereka mengatakan ada sekelompok orang lain yang datang, sejumlah sekitar seribu lebih.
Polisi juga telah terlibat dalam upaya otoritas Papua Nugini untuk mendorong vaksinasi terhadap Covid-19.
Ketidakpercayaan terhadap vaksin Covid tergolong tinggi di Papua Nugini, di mana hanya sekitar 2 persen dari populasi telah diinokulasi, sementara gelombang ketiga pandemi yang penuh Delta memakan korban setiap hari.
Sersan Dap mengaku bahwa meyakinkan orang untuk mendapatkan vaksinasi cukup sulit tanpa adanya penyebaran virus akibat penyeberangan perbatasan secara illegal.***