Santriwati juga tampak lebih sering bekerja daripada belajar. Mulai dari mencuci, menjemur pakaian, bersih-bersih, hingga mengaduk semen untuk membangun pagar. Padahal mereka anak perempuan dan masih kecil.
Berdasar informasi yang diperoleh dari MUI Jabar, pelaku dikenal sebagai tokoh masyarakat.***