Kapolsek Tanjungsari Kompol Ahmad Nurzaman menyatakan telah terjadi salah persepsi terkait adanya peristiwa dua korban terluka di depan SMAN 1 tersebut.
Ahmad memberitahukan dari hasil olah TKP, yang sebenarnya terjadi adalah peristiwa pengancaman dengan senjata tajam, bukan penusukan.
"Bukan kasus penusukan, tapi pengancaman menggunakan senjata tajam," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis, dikutip dari PRFM.
Kronologis kejadian menurut keterangan dari Kapolsek, bermula saat seorang wanita tiba-tiba mengancam penumpang angkot dengan membawa senjata tajam di depan SMAN 1 Tanjungsari.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya Berhasil Ditangkap oleh Tim Polda Jatim
Ketika wanita itu melakukan ancaman, dua orang ibu-ibu panik dan meloncat keluar dari dalam angkot sehingga mengalami luka berat akibat terjatuh.
"Ada dua korban," kata dia.
Ahmad menambahkan, pelaku pengancaman sudah diamankan ke Polsek. Sedangkan dua korban luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit.
"Untuk korban yang loncat dari angkot sedang dalam perawatan medis di RSUD Sumedang," ujar dia.***