9 Fakta Unik Ogoh-ogoh, Arakan Budaya Jelang Ritual Nyepi Umat Hindu di Bali

- 21 Maret 2023, 15:51 WIB
Salah satu Ogoh-ogoh yang dipamerkan dalam ajang Kasanga Festival saat mengelilingi Patung Catur Muka dan seputaran Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu 18 Maret 2023
Salah satu Ogoh-ogoh yang dipamerkan dalam ajang Kasanga Festival saat mengelilingi Patung Catur Muka dan seputaran Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu 18 Maret 2023 ///ANTARA/Ni Luh Rhismawati

Baca Juga: 10 Manfaat Mengkonsumsi Buah Nanas dalam Kesehatan

2. Ogoh-ogoh berarti Ondel-ondel yang menyeramkan

Sebutan Ogoh-ogoh berasal dari kata ogah-ogah yang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi tahun 1986 artinya ondel-ondel dengan bentuk yang menyeramkan.

Sementara dalam Bahasa Bali, kata ogah-ogah artinya adalah sesuatu yang digoyang-goyangkan. Ogoh-ogoh sering diartikan suatu patung yang diarak mengelilingi desa sebelum akhirnya dibakar.

3. Ogoh-ogoh simbol Bhuta Kala

Ogoh-ogoh dalam kebudayaan masyarakat Bali disebut simbol Bhuta Kala, yang digambarkan sebagai sosok menyeramkan dengan tubuh besar, rambut tak beraturan, kuku panjang, dan bertaring.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Promosi Wisata, Diskon Pesawat dan Hotel Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023

Bhuta Kala dalam ajaran umat Hindu Dharma merupakan istilah perwujudan kekuatan alam semesta (Bhu) dan waktu (Kala) yang begitu besar dan tak terbantahkan. Besarnya kekuatan alam raya ini direpresentasikan pada bentuk raksasa Bhuta Kala.

4. Tinggi Ogoh-ogoh antara 2 hingga 4 meter

Ogoh-ogoh biasa dibuat dengan tinggi mulai dari 2 hingga 4 meter. Walaupun terlihat sangat besar dan tampak berat, ternyata Ogoh-ogoh hanya terbuat dari bahan yang ringan dan mudah terbakar, seperti serbuk kayu, serbuk kertas, bambu, kain, dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x