MALANG TERKINI – Sehubungan dengan peristiwa penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa hal itu bukan bentuk terorisme, namun ulah individu yang salah memahami agamanya.
Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta agar polisi dapat segera memproses hukum secara tuntas meskipun pelaku penembakan di Kantor MUI pusat telah meninggal dunia.
Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, Menag pun berharap aparat penegak hukum dapat menyelidiki latar belakang pelaku melakukan aksinya tersebut.
Baca Juga: Mengapa Tema Karl Lagerfeld di Met Gala 2023 Dinilai Kontroversial?
Menag Yaqut Cholil Qoumas meyakini bahwa seluruh agama di dunia memberikan pemahaman tentang cinta kasih antar sesama makhluk serta perdamaian. Bukan mengajarkan kekerasan serta menciptakan konflik yang mencekam.
Kronologi penembakan Kantor MUI Pusat
Dilansir Malang Terkini dari Antara, pada hari Selasa 2 Mei 2023, Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang berada di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, ditembaki oleh orang tak dikenal.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Arif Fahrudin, pelaku inisial M ini, telah mendatangi Kantor MUI Pusat sebanyak dua kali, sebelum akhirnya melancarkan aksinya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin menyebut bahwa pelaku penembakan Kantor MUI Pusat adalah pria berinisial M usia 60 tahun yang beralamat di Lampung, dia pun meninggal dunia di tempat kejadian.
Baca Juga: Penelitian: Tawa Dapat Tingkat Produktivitas dan Tumbuhkan Budaya Kerja Positif