MALANG TERKINI - KAI telah membentuk Divisi Light Rail Transit Jabodebek yang bertugas untuk merencanakan, mengevaluasi, dan mengoptimalkan penyiapan penyelenggaraan kegiatan Sarana dan Prasana LRT sesuai penugasan Pemerintah.
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Menjelang pengoperasian tersebut, KAI bersama pihak-pihak terkait terus melakukan persiapan, salah satunya adalah pengujian sarana.
Sebelum dapat beroperasi secara komersial, setiap sarana LRT Jabodebek harus dilakukan pengujian secara bertahap.
Baca Juga: Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 dalam Global Islamic Indicator
Diketahui, pengujian meliputi Factory Acceptance Test, Uji Dinamis Sarana, Uji Komunikasi, Uji Integrasi dan Trial Run, serta Uji Kelaikan Operasi.
“Saat ini KAI bersama para stakeholder rutin melakukan uji dinamis sarana LRT Jabodebek untuk memastikan sarana dalam kondisi siap operasi,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus seperti dikutip MalangTerkini.com dari laman resmi BUMN.
Dalam hal kesiapan penyelenggaraan sarana, KAI melakukan kontrak pengadaan sebanyak 31 Trainset atau 186 kereta LRT Jabodebek dari PT Industri Kereta Api dengan nilai mencapai Rp3,9 T.
Baca Juga: Kemendikbud Juga Berikan BLT Rp1,8 Juta untuk Pendidik Non PNS
saat ini Inka telah menyelesaikan 11 Trainset LRT dan ditempatkan di mainline antara Stasiun Harjamukti - Stasiun Ciracas untuk selanjutnya dilakukan pengujian oleh pihak-pihak terkait.