Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

- 27 Juli 2022, 18:47 WIB
Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan
Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan /kolase tangkap layar bse dari Kemendikbud./

Menurut golongan muda jika Soekarno-Hatta berada di Jakarta, maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Tanggal 15 Agustus 1945 di malam hari sebelum terjadinya peristiwa Rengasdengklok, golongan pemuda mengadakan perundingan di ruangan Lembaga Bakteriologi Pegangsaan Timur, dipimpin Chaerul Saleh.

Keputusan rapat ini menunjukkan tuntutan radikal golongan pemuda, diantaranya menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri tanpa digantungkan pada orang dan kerajaan lain.

Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan dan sebaiknya diharapkan diadakannya perundingan dengan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta supaya mereka turut menyatakan proklamasi.

Keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana dan Darwis jam 22.00 WIB di kediaman Ir. Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur (sekarang Jl. Proklamasi) no. 56 Jakarta.

Tuntutan Wikana adalah agar proklamasi dinyatakan oleh Ir. Soekarno pada keesokan harinya dan ia mengatakan akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan mereka tidak dilaksanakan.

Mendengar ancaman ini, Ir. Soekarno menjadi sangat marah, sedangkan para pemuda tetap mendesak agar besok tanggal 16 Agustus 1945 dinyatakan proklamasi.

Namun golongan tua masih menekankan perlunya diadakan rapat PPKI terlebih dahulu.

Perbedaan pendapat inilah yang membuat golongan muda kemudian menculik Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok.

Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diculik dan dibawa menuju Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.

Halaman:

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x