Masing-masing dari mereka kemudian bisa hidup dengan tenang di daerah kekuasaannya setelah peraturan tersebut disepakati dan dipatuhi.
Akan tetapi, pada suatu hari, ada yang melanggar kesepakatan. Hal itu memicu keributan yang lebih dahsyat lagi. Mereka sama-sama terluka. Namun tetap, belum ada yang memenangkan pertempuran tersebut.
2. Pesan Moral Cerita Rakyat Asal-usul Surabaya
Cerita rakyat Asal-usul Surabaya mengajarkan pembaca agar tidak melanggar kesepakatan, serta mengandung anjuran untuk menghindari sifat serakah agar bisa hidup dengan rukun.
3. Ringkasan Cerita Rakyat Asal-usul Surabaya Bahasa Jawa
Rek, ayo moco “Cerita Rakyat Asal-usul Surabaya Bahasa Jawa” ndek ngisor iki.
“Cerita Rakyat Asal-usul Surabaya Bahasa Jawa” ndek ngisor iki iso mbok woco pas awmu lodang karo leyeh-leyeh. Utowo iso mbok wacakno neng anakmu sakdurunge dheke turu.
Baca Juga: Cerita rakyat NTT, Legenda Bukit Fafinesu di Kabupaten Tengah Utara Lengkap dengan Pesan Moralnya
Iki “Cerita Rakyat Asal-usul Surabaya Bahasa Jawa”:
Bien, onok iwak hiu Suro ambek Boyo sing gaenane gegeran ra mandek-mandek. Siji podo sengite karo sijine koyok-koyok wis gaonok obate. Gaonok sing kalah yo gaonok sing menang soale loro-lorone podo-podo gedhi, podo-podo kuat, podo-podo pinter, yo podo-podo nggragas.