Dalam perjanjian Roem-Royen, Belanda juga diharapkan untuk membayar kompensasi atas kerusakan infrastruktur dan kehilangan nyawa selama pendudukan mereka di Indonesia.
Namun, perjanjian ini tidak menyebutkan jumlah uang yang harus dibayar oleh Belanda. Selain itu, perjanjian ini juga tidak membahas masalah pengungsi atau tahanan perang yang masih tertahan di Indonesia dan Belanda.
Pada akhirnya, perjanjian Roem-Royen hanya bertahan singkat karena ditolak oleh pihak Indonesia.
Setelah perjanjian Roem-Royen ditolak, konflik antara Indonesia dan Belanda berlanjut hingga akhirnya Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada Desember 1949. Kemerdekaan Indonesia kemudian diakui oleh negara-negara lain di dunia dan Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Sudah Ada Sejak Abad ke-5, Ini Sejarah Tentang Layang-Layang di Dunia dan Indonesia
Sejak itu, perjanjian Roem-Royen telah menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dan negara-negara lain di dunia tentang pentingnya menjaga kedaulatan dan persatuan bangsa. Perjanjian ini juga memperlihatkan bahwa kekuatan politik, ekonomi, dan militer tidak selalu menjamin kemenangan dalam sebuah konflik.
Secara keseluruhan, perjanjian Roem-Royen merupakan sebuah perjanjian yang sangat kontroversial dan menimbulkan banyak protes dari rakyat Indonesia pada saat itu.
Meskipun demikian, perjanjian ini memperlihatkan bahwa Indonesia harus terus berjuang untuk mempertahankan kedaulatannya dan mengakhiri pengaruh kolonialisme.
Perjanjian Roem-Royen juga menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia dan menjadi pelajaran bagi generasi muda untuk tetap menjaga kedaulatan bangsa.***