MALANG TERKINI – Tupperware terancam mengalami kebangkrutan, setelah perusahaan yang terkenal dengan wadah penyimpanan itu harga sahamnya terus menurun.
Didirikan pada tahun 1946, Tupperware saat ini memiliki keraguan substansial untuk melanjutkan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan saat ini sedang terlibat dengan para penasihat keuangan, dalam upaya untuk mencari pembiayaan agar perusahaan tetap dapat menjalankan bisnis.
Kekhawatiran Tupperware mulai muncul setelah New York Stock Exchange memperingatkan saham perusahaan dapat dihapus dari pencatatan karena tidak mengajukan laporan tahunan untuk tahun 2022.
Baca Juga: Jumlah Provinsi di Indonesia Saat Ini: 38 Provinsi, Berikut Daftar dan Ibu Kota
Sementara Tupperware mengatakan berencana untuk mengajukan laporan dalam 30 hari ke depan, walaupun masih belum mendapat jaminan pembiayaan.
Sejarah singkat Tupperware
Tupperware didirikan oleh pebisnis kelahiran Amerika tahun 1907, Earl Silas Tupper. Ia yang telah memprakarsai lahirnya produk rumah tangga, yang beberapa dekade kemudian dikenal dengan nama Tupperware.
Saat usianya baru menginjak 21 tahun, Tupper muda telah bergabung dengan perusahaan berbasis inovasi. Dan setelah melalui berbagai riset, ia juga berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene atau bahan dasar pembuat plastik, menjadi plastik yang memiliki keunggulan, yakni lebih aman, fleksibel, kuat, ringan, tidak berbau dan juga tidak berminyak.
Kemudian Tupper akhirnya dapat mendirikan perusahaan plastik di tahun 1938 dengan nama Earl S Tupper Company, yang kemudian ia patenkan dengan nama Poly-T.
Baca Juga: Profil Bos Kapal Api Soedomo Mergonoto yang Diisukan Alami Kebangkrutan