Dapatkah Manusia Memiliki Bayi di Ruang Angkasa? Ini Kesiapan Para Ilmuwan

- 12 Mei 2023, 20:44 WIB
Ilustrasi. Bayi lahir di luar angkasa
Ilustrasi. Bayi lahir di luar angkasa / // Pixabay/ Gerd Altmann

Misalnya, kapan (jika ada) dan dalam kondisi apa kita membiarkan konsepsi, kehamilan, dan kelahiran terjadi di luar angkasa (atau simulasi realistisnya) untuk tujuan penelitian?

Mengizinkan para peneliti untuk melakukan eksperimen pada tahap akhir perkembangan embrionik daripada yang saat ini diizinkan di yurisdiksi seperti Singapura, atau untuk memaparkan wanita hamil dan janinnya pada ancaman kondisi luar angkasa akan terbukti sangat kontroversial. Sementara wanita bisa saja menyetujui risiko tersebut, namun embrio (dan calon anak) tidak bisa.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik tentang Queen Charlotte, Kehidupan Nyata di Balik Seri Bridgerton Baru Netflix

Bagaimana jika membiarkan astronot kebebasan untuk memiliki anak di luar angkasa?

Dengan tidak adanya bukti tentang bagaimana kehamilan di luar angkasa dapat terjadi, dapat dianggap sembrono dan salah secara moral bagi ibu dan anak untuk terpapar risiko tersebut.

Selain itu, sebanyak kehamilan di luar angkasa yang terjadi di luar studi formal dapat menghasilkan data yang berguna, standar "etika terestrial" menyarankan agar kita tidak mendorong atau memfasilitasi mereka jika menimbulkan risiko yang signifikan bagi anak yang belum lahir.

Tantangan itu masih jauh, dan untuk saat ini ada banyak yang bisa diperoleh dari melakukan penelitian ilmiah dasar tentang implikasi lingkungan luar angkasa terhadap kehamilan. Seperti mengetahui tahap paling awal perkembangan manusia sebelum ada anak yang dilahirkan di luar angkasa.

Ilmuwan meneliti sel punca janin dan plasenta merespon gaya berat mikro
Saat ini para ilmuwan lab NUS sedang mempelajari bagaimana sel punca janin dan plasenta merespons variasi gaya berat mikro yang disimulasikan, dan dengan demikian bagaimana tingkat pertumbuhan janin di luar angkasa mungkin berbeda dari yang ada di Bumi.

Eksperimen ini menjanjikan banyak pemahaman kita, tidak hanya tentang kehamilan luar angkasa, tetapi juga tentang mekanisme yang terlibat dalam sejumlah penyakit reproduksi manusia, mulai dari gangguan plasenta hingga kelahiran prematur dan kanker ginekologi.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Miliki Kecenderungan Besar Jadi Psikopat

Dengan demikian, tanpa melanggar batas-batas etika yang telah ditetapkan, dan dengan pengelolaan sumber daya yang hati-hati sebagai prinsip panduan utama, penelitian ruang angkasa dalam ilmu kehidupan membuka batas baru dalam kesehatan manusia, serta berkontribusi pada pembentukan platform untuk populasi masa depan.***

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah