Apa Itu Hiperrealitas? Ketika Realitas dan Simulasi Tidak Terpisahkan

- 20 Mei 2023, 06:52 WIB
Hiperrealitas adalah keadaan di mana batas antara realitas fisik dan dunia simbolis menjadi kabur atau hilang, dengan simbol-simbol dan representasi memiliki kehadiran yang dominan.
Hiperrealitas adalah keadaan di mana batas antara realitas fisik dan dunia simbolis menjadi kabur atau hilang, dengan simbol-simbol dan representasi memiliki kehadiran yang dominan. /pexels/Sebastian Arie Voortman/

Baca Juga: Google Bard, Apa itu? Ini 8 Fitur yang Dimiliki Google Bard AI Chatbot dan Tidak Ada di ChatGPT

Konsep hiperrealitas juga terkait dengan peran media dalam membentuk persepsi kita tentang realitas. Dalam artikel "Understanding the Concept of Hyper-Reality" di analyticssteps.com, disebutkan bahwa media massa, seperti televisi dan internet, seringkali menjadi alat yang memperkuat hiperrealitas.

Melalui berbagai saluran media ini, kita dibanjiri dengan gambar-gambar, berita palsu, dan representasi yang tidak realistis tentang kehidupan dan dunia di sekitar kita. 

Media memiliki kekuatan untuk mengubah persepsi dan menggantikan pengalaman langsung dengan pengalaman virtual. Misalnya, dalam era media sosial, orang sering kali menciptakan citra diri yang sempurna dan menggunggahnya ke platform tersebut.

Mereka memperlihatkan kehidupan yang tampak ideal dan sempurna, menciptakan hiperrealitas di mana kenyataan sehari-hari diabaikan atau diubah agar sesuai dengan citra yang diinginkan.

Dampak dari hiperrealitas bisa menjadi kompleks. Pertama, hiperrealitas dapat menyebabkan hilangnya kritisisme dan kesadaran akan realitas sebenarnya.

Baca Juga: Apa Itu Critical Thinking? Kemampuan Kognitif yang Sangat Berguna Bagi Kehidupan Sehari-Hari

Kita menjadi terbiasa dengan gambaran yang diberikan oleh media dan simulasi, sehingga kita menerima mereka sebagai realitas tanpa mempertanyakan atau menggali lebih dalam. Hal ini dapat menghasilkan keengganan untuk menghadapi realitas yang kompleks dan tidak sempurna.

Kedua, hiperrealitas dapat menghasilkan alienasi dan kekosongan emosional. Ketika kita hidup dalam dunia yang penuh dengan representasi yang hampir sempurna, kita mungkin merasa terasing dari pengalaman dan emosi yang sebenarnya. Kita menciptakan jarak antara diri kita dan realitas, sehingga kita kehilangan kontak dengan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita.

Namun, tidak semua pandangan tentang hiperrealitas negatif. Beberapa pendapat menyatakan bahwa hiperrealitas juga dapat memberikan kebebasan dalam menggali identitas dan eksperimen dengan berbagai peran dan citra yang tersedia.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x