MALANG TERKINI - Perkembangan media sosial semakin hari menampakkan kecanggihannya.
Bahkan banyak bermunculan media sosial yang mulanya sekadar berfungsi untuk berkomunikasi, seperti Facebook.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, muncul Instagram, Twitter, Youtube, Tiktok, dan masih banyak lagi media sosial lainnya.
Baca Juga: Lee Su, Kontestan ‘Street Woman Fighter Mnet’ Dituding sebagai Pelaku Bullying
Kemunculan media sosial, juga berimbas pada pola kehidupan manusia. Hal positifnya seperti mendekatkan yang jauh dan mudah mendapatkan informasi.
Akan tetapi, di sisi lainnya juga memberikan sumbangsih negatif untuk penggunanya. Misalnya kecanduan dan banyaknya praktek bullying di media sosial.
Bullying di media sosial disebut Cyberbullying. Willard dikutip dari jurnal penelitian IPB. mengartikannya sebagai kegiatan mengirim atau mengunggah postingan berbahaya atau agresi sosial memakai internet dan teknologi lainnya.
Mengenai persoalan bullying di media sosial, juga dibahas oleh Habib Husein Jafar Hadar. Seorang content creator dan dai milenial.
Baca Juga: Kasus Bullying KPI Pusat: Kolom Komentar Akun Instagram Terduga Pelaku Banjir Hujatan Netizen
Dilansir dari talkshow Amanah Islam, Habib Husein menjawab pertanyaan Rigen sosok komedian.
"Bullying sendiri adalah dosa. Sikap kita nih jangan insecure dengan begituan. Jangan menghiraukan, malah mendoakan," ucap Habib Husein.
Orang Islam hendaknya tidak terpengaruh dengan bullying di media sosial. Meski apa yang dikatakan benar.
"Blok juga boleh, asalkan bukan karena benci ngeblok. Cuman karena nyelametin dia buat tidak ngoceh terus," kata Aktivis Islam Cinta ini.
Seseorang melakukan praktik bullying karena ada persoalan yang belum selesai dalam dirinya.
"Mereka ngebully karena tidak mampu mengupgrade dirinya sendiri. Akhirnya dia membesarkan dirinya dengan merendahkan orang lain," kata Habib Husein.
"Sayyidina Muhammad Al Baqir, suatu ketika ditanya, "Lo Baqar ya? lo sapi ya, Al-Baqarah artinya sapi betina. Bukan, saya Baghir," ucap Habib Husein menceritakan sebuah kisah.
Menghadapi orang-orang yang membully, hendaknya tidak perlu marah-marah.***