Kenali Penyebab, Gejala dan Jenis-Jenis Hipertensi, Penyakit yang Menyebabkan Kematian Tertinggi di Indonesia

18 November 2022, 20:32 WIB
Berikut ini Penyebab, Gejala dan Jenis dari Penyakit Hipertensi yang Menyebabkan Kematian Tertinggi di Indonesia /pixabay.com/@ McRonny

MALANG TERKINI – Hipertensi atau yang lebih mudah disebut tekanan darah tinggi ini menjadi salah satu jenis penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Hipertensi menyebabkan kematian 8 juta orang per tahun di Indonesia.

Prevalensi hipertensi naik dari 10`3 yang hanya 25,8% menjadi 34,1% per tahun 2018. Oleh karena itu penyakit ini sering disebut silent killer karena bisa dengan tiba-tiba mengakibatkan kematian.

Baca Juga: 10 Jenis Masker Wajah yang Wajib Dicoba, Bermanfaat untuk Menjaga Kesehatan Kulit Muka!

Untuk itu, agar menjaga seseorang mengerti apa yang harus dilakukan maka perlu dikenali bagaimana gejalanya, apa penyebab dan jenis dari penyakit hipertensi ini.

Agar bila sudah mengetahui penyebab, gejala dan jenisnya, maka seseorang bisa melakukan pencegahan dan pengobatan bila menderita hipertensi.

Berikut adalah penyebab gejala dan jenis dari penyakit Hipertensi yang perlu dipahami dan dimengerti agar dapat meningkatkan kewaspadaan.

1. Penyebab Penyakit Hipertensi

Hipertensi bisa disebabkan oleh dua penyebab yaitu primer dan sekunder. Hipertensi primer biasanya disebabkan karena faktor keturunan, kelainan genetik dari keluarga, perubahan fisik dan fungsi karena pertambahan umur, lingkungan dan gaya hidup tidak sehat.

Baca Juga: Ini Kode ICD 10 Hipertensi: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Gaya hidup yang tidak sehat bisa seperti obesitas, terlalu banyak konsumsi garam, malas bergerak, sering merokok, konsumsi alkohol berlebih hingga stress.

Hipertensi sekunder bisa disebabkan adanya kondisi medis lain yang menyertai seperti menderita penyakit diabetes, tiroid, ginjal, tumor dan lainnya.

Tekanan darah tinggi juga bisa muncul karena efek samping perawatan penyakit lain seperti karena obat flu, obat gagal ginjal dan pil kontrasepsi.

Selain itu juga ada faktor resiko yang bisa menjadi penyebab hipertensi seperti sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun, obesitas, memiliki keturunan dengan tekanan darah tinggi, tidak berolahraga, kurang tidur atau sulit tidur.

Baca Juga: 9 Manfaat Timun bagi Kesehatan, Bantu Ringankan Sembelit dan Kendalikan Hipertensi

2. Gejala-Gejala Hipertensi

Gejala umum yang sering dirasakan ialah sakit kepala parah atau pusing, nyeri dada, sesak nafas, mimisan, kulit wajah dan leher memerah, gangguan penglihatan hingga ada darah dalam urine.

Selain itu terkadang seseorang akan merasakan denyut jantung yang tidak teratur, sering lelah dan bingung, serta sering berdebar di dada atau leher serta telinga.

3. Jenis-Jenis Hipertensi

Seseorang bisa dikatakan hipertensi jika tekanan darah cukup tinggi didalam arteri. Beberapa klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa

- Normal: sistolik berada di bawah 120 mmHg dan diastolik di bawah 80 mmHg

- Pre Hipertensi: sistolik berada di 120-139 mmHg dan diastolik berada di 80-89 mmHg

- Hipertensi stadium 1: sistolik berada di rentan 140-159 mmHg dan diastolic di antara 90-99 mmHg

Baca Juga: 5 Makanan Ini Ampuh untuk Turunkan Tekanan Darah, Penderita Hipertensi Wajib Tahu!

- Hipertensi stadium 2: sistolik berada di angka 160 mmHg ke atas dan diastolik ada di angka 100 mmHg ke atas

- Krisis hipertensi (perlu penanganan segera): sistolik sudah berada di angka 180 mmHg ke atas dan diastolik berada di 110 mmHg ke atas

Dari klasifikasi ini didapatkan lima jenis hipertensi yang sering terjadi dan perlu untuk diketahui dan diwaspadai.

- Hipertensi Esensial atau Primer

Jenis ini muncul dengan bertahap selama bertahun-tahun dan biasanya disebabkan faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat.

Biasanya jenis ini tidak menunjukan gejala sama sekali, bahkan bila ada akan terlihat mirip dengan kondisi medis lain.

- Prehipertensi

Pada jenis ini biasanya tekanan darah akan cenderung lebih sering tinggi dari biasanya. Ini merupakan pertanda seseorang beresiko hipertensi.

Sama seperti hipertensi esensial, jenis hipertensi ini tidak menunjukkan tanda atau gejala apapun yang signifikan.

Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Green Tea dan Matcha Bagi Kesehatan Tubuh

- Hipertensi Urgensi

Jenis ini biasanya terjadi ketika tekanan darah sudah sangat tinggi tetapi diperkirakan belum terjadi kerusakan organ dalam tubuh.

Namun untuk jenis ini sudah terlihat gejala yang muncul seperti sesak nafas, sakit punggu, nyeri dada, mati rasa, bahkan kesulitan berbicara hingga penglihatan berubah.

- Krisis Hipertensi

Jenis ini merupakan jenis yang sudah tahapan parah biasanya sudah mencapai 180/120 mmHg atau lebih.

Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan pembuluh darah, menyebabkan peradangan dan pendarahan dalam.

Biasanya jika sudah mencapai kondisi ini akan menyebabkan komplikasi dengan penyakit lainnya dan berbahaya seperti stroke.

Biasanya jenis ini juga bisa disebabkan penyakit lain seperti penyakit ginjal dan jantung. Gejala yang muncul ialah sakit kepala, mimisan hingga kecemasan berlebihan.

Baca Juga: 9 Manfaat Daun Ciplukan untuk Menjaga Kesehatan, Obat Alami bagi Banyak Penyakit

- Hipertensi Emergensi

Jenis ini merupakan kondisi yang sangat tinggi dan sudah menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh.

Biasanya ditandai dengan sesak napas, sakit punggung, nyeri dada, mati rasa, kesulitan bicara, hingga kejang-kejang.

Bila gejala ini muncul, biasanya akan disarankan untuk penanganan medis di rumah sakit. Hal ini dikarenakan jenis ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya hingga kematian.

Inilah penyebab, gejala dan jenis-jenis hipertensi yang perlu diketahui agar lebih bisa waspada lagi terhadap salah satu penyakit menyebabkan kematian ini. ***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler