Penggunaan Air Fryer, Amankah Bagi Kesehatan Tubuh Terutama Pencegahan Kanker?

- 22 Februari 2022, 11:32 WIB
Penggunaan Air Fryer dan Dampaknya Bagi Kesehatan dan Pencegahan Kanker
Penggunaan Air Fryer dan Dampaknya Bagi Kesehatan dan Pencegahan Kanker /Kalisha Ocheni/Unplash/

Cara kerja Air Fryer berbeda dengan penggorengan deep frying, untuk memanaskan makanan, alat ini menggunakan kipas yang digunakan untuk mengedarkan tetesan minyak kecil dan udara panas di sekitar makanan. Kerenyahan yang dicapai karena cairan dikeluarkan dari makanan dalam prosesnya.

Beberapa orang menganggap menggoreng dengan metode deep frying lebih sehat daripada menggunakan Air Fryer, namun terlalu banyak jenis minyak apapun tidak baik bagi kesehatan.

Minyak dan lemak memiliki kalori. Asupan kalori yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas. Ketika tingkat obesitas meningkat di Amerika Serikat, hubungannya dengan kanker menjadi lebih jelas.

Baca Juga: 7 Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan, Sebagai Anti Kanker dan Obat Anti Kolesterol

Meningkatnya tingkat obesitas dirasakan berada di balik peningkatan insiden beberapa kanker pada orang muda.

Saat ini, kelebihan berat badan atau obesitas dianggap sebagai faktor risiko untuk 13 jenis kanker yang berbeda, antara lain kanker multiple myeloma, kanker payudara pascamenopause, kanker kerongkongan, kanker tiroid, kanker pankreas, kanker rahim, kanker ginjal, kanker ovarium, kanker usus besar, kanker dubur, kanker hati, kanker kantong empedu, kanker perut.

Secara umum, minyak yang dibutuhkan saat memasak dengan air fryer jauh lebih sedikit daripada deep frying. Kadang-kadang hanya sedikit semprotan memasak yang dibutuhkan, bila ditambahkan ke bahan makanan, satu sendok teh mungkin sudah cukup.

Dalam sebuah penelitian, memasak kentang goreng yang dimasak dengan air fryer memiliki 75% lebih sedikit lemak daripada yang dimasak dengan cara deep frying.

Salah satu kekhawatiran tentang metode memasak apapun adalah pembentukan karsinogen (zat penyebab kanker) dalam proses memasak, seperti akrilamida dan yang dihasilkan saat memanaskan minyak berulang kali.

Ketika minyak goreng dipanaskan kembali akan menghasilkan produk yang rusak (produk sampingan yang terhidrolisis, teroksidasi, terpolimerisasi, dll.) serta hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x