4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Terkait Obesitas Pada Anak, Remaja dan Orang Dewasa

- 22 Oktober 2022, 09:24 WIB
Ilustrasi: 4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Terkait Obesitas Pada Anak, Remaja dan Orang Dewasa
Ilustrasi: 4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Terkait Obesitas Pada Anak, Remaja dan Orang Dewasa /pixabay/Mohamed_hassan/

MALANG TERKINI – UNICEF pada tahun 2021 mengatakan bahwa orang dewasa di Indonesia dengan kecenderungan obesitas telah naik berlipat ganda selama dua tahun ini.

Sementara untuk anak – anak, obesitas di Indonesia juga turut meningkat. Terdapat anak dan remaja di Indoesia mengalami kelebihan berat badan berdasarkan Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2018.

Anak, remaja dan orang dewasa yang mengalami obesitas cenderung mengalami berberapa penyakit lain dan terkadang juga mengganggu psikis penderita.

Baca Juga: Manfaat Wortel bagi Kesehatan Tubuh: Menurut Dokter Fery Bisa Cegah Terjadinya Obesitas

Tingkat obesitas pada anak, remaja dan orang dewasa meningkat bisa dikarenakan adanya peralihan pola makan dari yang tradisional ke produk olahan dan cepat saji yang cenderung lebih tinggi gula dan lemak.

Sebagai masyarakat awam, tentunya anda perlu mengetahui hal-hal terkait obesitas yang terus menerus akan mengancam anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

Saat ini obesitas tentu perlu menjadi kewaspadaan pribadi bagi siapapun. Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan terkait kelebihan berat badan.

1. Apa Itu Obesitas dan Tingkat Bahayanya

Obesitas ialah kondisi badan atau tubuh seseorang yang mengalami kegemukan. Obesitas juga dapat dikatakan sebagai keadaan tubuh yang memilki kelebihan berat badan.

Obesitas dapat terjadi karena adanya kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi dalam tubuh sehingga menimbulkan risiko bagi Kesehatan.

Baca Juga: Manfaat Mengkonsumsi Kacang Hijau Bagi Ibu Hamil dan Bayi dalam Kandungan

Kegemukan atau peningkatan berat badan sendiri memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Obesitas menyebabkan seseorang beresiko tiga kali lipat terkena batu empedu.

Kelebihan berat badan juga beresiko dua kali lipat menyebabkan penyakit lain seperti jantung koroner, stroke, diabetes melitus atau diabet tipe 2, dan hipertensi.

Selain itu dapat menyebabkan terjadinya sumbatan nafas ketika tidur, meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat, serta menurunkan tingkat kesuburan reproduksi.

Yang terakhir, obesitas berisiko menyebabkan penyakit kanker. Untuk laki-laki seringkali menimbulkan kanker usus besar dan kelenjar prostat. Sementara wanita, cenderung mengidap kanker payudara dan leher Rahim.

Baca Juga: Mengenal Angiosarcoma, Penyakit Kanker yang Menyerang Pembuluh Darah

2. Gejala dari Obesitas

Obesitas atau kegemukan menunjukan beberapa gejala pada penderitanya. Terdapat beberapa Gejala yang dapat dijadikan indikasi apakah seseorang mengalami kenaikan berat badan berlebih.

Gejala yang timbul antara lain berubahan bentuk tubuh, sulit tidur, mengeluh nyeri pinggul, sakit punggung dan sendi, keringat berlebih, infeksi pada lipatan, mudah Lelah, sesak nafas, mendengkur saat tidur, stress.

Selain itu mucul stretch mark, varises pada kaki, kulit dibagian tubuh yang membengkak dan menggelap.

Terdapat timbunan lemak di atas dada, pinggul, paha, perut atas, pinggang, perut bawah, leher, muka, lengan, bagian bawah perut.

Baca Juga: Waspada Gejala Awal Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

3. Penyebab Obesitas

Penyebab obesitas pada seseorang itu berbeda-beda. Bisa disebabkan karna Riwayat keluarga yang cenderung mudah kelebihan berat badan.

Selain itu penyebab obesitas dapat disebabkan dua pola dalam keseharian, yaitu pola makan dan pola aktivititas.

Beberapa pola makan yang menyebabkan peningkatan berat badan yaitu makan berlebih, sering makan dan tidak teratur, sering mengemil, makan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.

Selain itu, kurang makan sayur dan buah, menghindari makan pagi sehingga menambah porsi makan siang atau malam.

Baca Juga: Waspada! Ini Ciri dan Tanda Terdapat Racun Berbahaya dalam Tubuh

Lalu juga dapat disebabkan banyak mengonsumsi makanan gorengan yang banyak mengandung minyak, berlemak, banyak kalori dan manis-manis.

Selain itu bisa disebabkan terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji dan berbentuk olahan.

Pola aktivitas yang dapat menyebabkan obesitas yaitu terlalu banyak diam atau duduk seperti sering menonton televisi, bermain game dan komputer tanpa beraktivitas lebih dari dua jam dalam sehari.

Kurang berolahraga, kurang dari 30 menit melakukan aktivitas fisik terus menerus serta kurang gerak.

Penyebab lainnya yaitu adanya Riwayat mengkonsumsi obat terapi hormonal tertentu dan kortikosteroid, genetik, ketidakseimbangan hormonal, kontrasepsi oral dan kondisi medis lain.

Baca Juga: Awas, Terlalu Sering Makan Sosis Picu Berbagai Penyakit, Obesitas sampai Kanker

4. Cara Menentukan Tingkat Obesitas

Cara menentukan seseorang termasuk obesitas atau tidak dengan menghitung Indeks Masa Tubuh atau IMT.

IMT dapat dihitung dengan membagi antara satuan berat badan dengan kuadrat satuan tinggi badan. IMT (kg/m2) = (berat badan)/(tinggi badan)2 . bila sudah menemukan hasil tinggal melihat tabel indikator.

Menurut WHO Asia Pasific 2000, ada 3 kategori yaitu Pra Obesitas dengan nilai 23-24,9 lalu Obesitas I dengan nilai 25,0-29,9 dan Obesitas II dengan nilai lebih dari sama dengan 30.

Menurut sistem amerika ada 6 kriteria yaitu berat badan kurang (kurang dari 18,5), normal (18,5-24,9), berat badan lebih (25,0-29,9).

Lalu kategori kegemukan kelas 1 (30-34,9), kegemukan kelas 2 (35-39,9) dan kegemukan kelas 3 (40 ke atas).

Selain menggunakan perhitungan IMT dapat dilakukan dengan menghitung lingkar pinggul, lingkar pinggang dan lingkar perut.

Lingkar perut untuk pria sebesar 90 cm dan wanita 80 cm. Untuk rasio lingkar pinggang dan pinggul pria yaitu <1 dan pada wanita normalnya <0,8.

Inilah 4 hal yang perlu diperhatikan dan dipelajari bagi anda agar dapat terhindar dari obesitas yang semakin lama semakin banyak menyerang tubuh akibat dari banyak hal. ***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah