Bunuh Ibunya yang Pulang dari Hong Kong, Begini Pengakuan Tersangka

- 16 April 2023, 18:28 WIB
Ilustrasi. Anak di Kabupaten Malang bunuh ibu kandung yang baru pulang dari Hongkong
Ilustrasi. Anak di Kabupaten Malang bunuh ibu kandung yang baru pulang dari Hongkong ///Pixabay/PublicDomainPictures

MALANG TERKINI - Kasus anak kandung membunuh ibunya yang pulang dari Hong Kong akhirnya terjawab. Peristiwa tersebut menggegerkan Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 15 April 2023.

DHCK alias David (27) mengaku tindakannya menewaskan ibu kandungnya sendiri, Sunarsih, lantaran sering dimarahi karena uang kiriman sering habis. Ia kalap dan langsung menikamnya diperut sebanyak 3 tusukan.

Dilansir dari Instagram @malangrayanews, ibunya diketahui berprofesi sebagai TKW dan selalu pulang setiap Lebaran. Menurut penuturan tetangganya bernama S, pelaku bekerja serabutan.

Baca Juga: BI Buka Layanan Penukaran Uang di Rest Area Jalur Mudik Lebaran, Ini Lokasi dan Waktunya

"Sedangkan David di sini jarang bekerja. Kerjanya juga serabutan," ungkapnya.

S juga menyebut bahwa tersangka dikenal sebagai anak yang baik, tetapi pemalas dan emosian karena kerap dimarahi.

Dipicu sakit hati

Kepala Satreskrim Polres Malang, Iptu Riski Wahyu Saputro mengungkapkan bahwa korban tersebut baru pulang dari Hong Kong sekira 2 pekan yang lalu.

Korban ini baru pulang dari merantau ke Hongkong. Ia baru pulang sekitar 2 pekan yang lalu," ujarnya.

Baca Juga: Varian Arcturus Masuk Indonesia, Apakah Lebih Mematikan dan Bisakah Vaksin Melawannya?

Pelaku mengaku sakit hati karena ibu kandungnya sendiri sering memarahinya. Saat ini pihak kepolisian masih tetap mengusut lebih lanjut.

Fenomena anak melawan orang tua

Ketika anak sudah memasuki masa remaja (baligh), di situlah muncul pendapat pribadi yang bagi mereka itu benar. Namun menurut beberapa ahli, ada pemicu yang menyebabkan anak tersebut cenderung Rebel atas apa yang diharapkan orang tua.

Beberapa penyebab yang membuat anak tersebut menjadi tidak patuh disebabkan oleh faktor diantaranya:

- Komunikasi antar anak dan orang tua yang dirasa belum sepaham, jika dibiarkan akan selalu berujung cekcok mulut.

- Orang tua yang terlalu otoriter dan kaku, seringkali memaksa anak untuk mengikuti sesuai kehendaknya.

Baca Juga: Profil dan Fakta Miris Anne Boleyn, Ibu dari Ratu Elizabeth I dan Istri Raja Henry VIII yang Dihukum Penggal

- Pengaruh lingkungan pergaulan, hal tersebut sangat berpengaruh besar pada psikologis anak. Misalnya jika lingkungan pergaulannya adalah anak bergaya punk, anak tersebut pasti terbawa arus karena gaya tersebut.

- Orang tua yang terlalu memanjakan anak. Hal seperti berikut bisa mengakibatkan kecenderungan akan bertindak tanpa berpikir panjang atas risikonya.

- Meniru tabiat orang tua, sebab orang tua berfungsi sebagai role play dan anak cenderung mengikutinya.

- Anak tidak pernah dididik oleh orang tuanya dengan benar, bisa karena kesibukan rutinitas pekerjaan yang menuntut orang tua mencari nafkah tanpa sempat mendidiknya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada 3 tips jitu yang dilakukan supaya mengantisipasi anak yang punya kecenderungan menjadi oposisi bagi orang tuanya:

1. Membina komunikasi orang tua dan anak secara efektif dan sepaham.
2. Luangkan sedikit waktu untuk dekat dengan anak, berilah pengarahan dan bimbingan dengan santun dan,
3. Buktikan kasih sayang secara tulus dan tanpa memikirkan ekspektasi yang terlalu tinggi.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x