Pejabat PBB: Taliban Akan Umumkan Sekolah Menengah Dibuka untuk Anak Perempuan

16 Oktober 2021, 16:22 WIB
Ilustrasi: Anak-anak perempuan usia sekolah di Afghanistan /Pixabay/Davidmark

MALANG TERKINI – Pada Jumat, 15 Oktober kemarin, seorang pejabat senior PBB menyampaikan bahwa Taliban mengatakan mereka akan segera mengumumkan bahwa semua gadis Afghanistan akan diizinkan untuk masuk sekolah menengah.

Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Omar Abdi yang mengunjungi Kabul pekan lalu, mengatakan kepada wartawan di markas besar PBB bahwa lima dari 34 provinsi Afghanistan sudah mengizinkan anak perempuan untuk bersekolah di sekolah menengah.

Lima provinsi tersebut adalah Balkh, Jawzjan dan Samangan di kawasan barat laut, serta Kunduz di timur laut dan Oruzgan di kawasan barat daya.

Baca Juga: Kaum Perempuan Afghanistan Mendesak Taliban Agar Mengembalikan Hak Pendidikan untuk Mereka

Omar Abdi menyatakan menteri pendidikan Taliban telah menjelaskan padanya bahwa mereka sedang menyusun kerangka kerja yang harus dipublikasikan antara satu atau dua bulan untuk memungkinkan semua anak perempuan melanjutkan sekolah mereka setelah lulus pendidikan dasar.

Dalam perbincangannya dengan Hindustan Times, Omar Abdi menyampaikan jutaan anak perempuan usia sekolah menengah telah kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan selama 27 hari berturut-turut.

Dia mengimbau mereka untuk tidak menunggu sebab hari demi hari yang terlewatkan untuk menunggu adalah hari yang hilang sia-sia bagi anak-anak perempuan yang putus sekolah.

Selama pemerintahan Taliban sebelumnya di Afghanistan dari 1996-2001, mereka merampas hak anak perempuan untuk mengenyam pendidikan. Pemerintahan Taliban juga melarang perempuan bekerja di sektor publik.

Baca Juga: Taliban Lakukan Diskriminasi Gender, Perempuan Afghanistan Gelar Protes Diam

Sejak pengambilalihan Afghanistan pada 15 Agustus ketika pasukan AS dan NATO berada di tahap akhir setelah 20 tahun, Taliban mendapat tekanan internasional yang meningkat untuk memberi kepastian tentang hak-hak perempuan atas pendidikan dan pekerjaan.

Omar Abdi mengaku bahwa dalam setiap pertemuannya, ia menekan Taliban untuk membiarkan anak perempuan melanjutkan pendidikan mereka sebab pendidikan adalah hal penting untuk anak perempuan itu sendiri dan untuk negara secara keseluruhan.

Dia juga menambahkan, ketika Taliban digulingkan dari kekuasaan pada tahun 2001 oleh koalisi pimpinan AS karena menyembunyikan Osama bin Laden yang mendalangi serangan 9/11 di Amerika Serikat, hanya satu juta anak Afghanistan yang bersekolah di semua jenjang pendidikan.

Selama 20 tahun terakhir, angka itu meningkat menjadi hampir 10 juta anak di seluruh jenjang, termasuk empat juta anak perempuan. Lalu, dalam dekade terakhir jumlah sekolah bertambah tiga kali lipat dari 6.000 menjadi 18.000.

Baca Juga: Kelompok Militan Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Afganistan, Zaranj

Omar Abdi menegaskan pencapaian pendidikan dalam dua dekade terakhir harus diperkuat dan tidak boleh ada kemunduran.

Akan tetapi, wakil kepala United Nations Children’s Fund menyatakan meskipun ada kemajuan ini, 4,2 juta anak-anak Afghanistan tidak bersekolah termasuk 2,6 juta anak perempuan.

Jika semua anak perempuan diperbolehkan bersekolah di sekolah menengah, Omar Abdi berpendapat bahwa masih ada upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi perlawanan dari kaum konservatif untuk mengizinkan anak perempuan mengenyam pendidikan menengah.

Ia menambahkan pihak berwenang yang dia temui mengatakan bahwa ketika mereka menerapkan kerangka kerja, akan ada lebih banyak orang tua yang yakin untuk menyekolahkan anak perempuan mereka.

Saat berada di Kabul, wakil kepala UNICEF mengatakan dia juga mengunjungi rumah sakit anak-anak dan terkejut melihat betapa penuhnya rumah sakit itu dengan anak-anak kekurangan gizi, yang mana beberapa di antaranya adalah bayi.

Omar Abdi mengungkap sistem kesehatan dan layanan sosial berada di ambang kehancuran, persediaan medis hampir habis, wabah campak dan diare meningkat, serta polio maupun Covid-19 tetap menjadi perhatian serius.

Baca Juga: Kelompok Militan Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Afganistan, Zaranj

Bahkan sebelum pengambilalihan Taliban, setidaknya 10 juta anak di seluruh negeri membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. 

Selain itu, setidaknya satu juta dari anak-anak tersebut berisiko meninggal karena kekurangan gizi akut jika mereka tidak segera mendapatkan pertolongan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak dunia untuk mencegah ekonomi Afghanistan runtuh dan membantu rakyat Afghanistan. 

Hal ini sejalan dengan seruan Omar Abdi yang khawatir akan bertambah buruknya situasi akibat situasi yang begitu kritis.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler