Ini Rahasia Lantai Masjidil Haram dan Nabawi Tetap Sejuk Bahkan di Musim Panas

17 April 2023, 10:33 WIB
Ilustrasi. Lantai marmer di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ///Pexels/SULMOHA

MALANG TERKINI – Selama berabad-abad, dua masjid suci di Makkah dan Madinah, yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, telah banyak menyambut para peziarah yang berasal dari berbagai dunia.

Dan yang membuat heran para peziarah adalah lantai marmer berwarna putih berkilau, yang mengelilingi Ka'bah, terasa sejuk di kaki, bahkan di hari-hari terpanas di Arab Saudi sekalipun.

Beberapa orang mengklaim bahwa pipa air dingin yang tersembunyi di bawah lantai yang menyebabkan lantai terasa sejuk. Namun, ternyata sebenarnya adalah pemilihan bahan bangunan masjid yang ‘unik’.

Baca Juga: BI Buka Layanan Penukaran Uang di Rest Area Jalur Mudik Lebaran, Ini Lokasi dan Waktunya

Ternyata rahasianya adalah karena bahan yang digunakan pada kedua masjid suci tersebut adalah marmer yang berasal dari Thassos, sebuah pulau di Yunani timur.

Marmer Thassos juga digunakan di Hagia Sophia Istanbul

Marmer ini memiliki karakteristik paling langka, penampilannya putih bersih dan mempunyai pantulan cahaya yang tinggi. Marmer Thassos yang juga disebut marmer “putih salju”, diketahui memiliki daya serap panas terendah dari semua jenis marmer.

Batu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan marmer Thassos ini tercatat dalam sejarah sudah digali dari sejak zaman kuno. Karena karakteristiknya yang unik tersebut, membuat batu ini masih digunakan di seluruh Yunani hingga saat ini.

Disinyalir bahwa batu tersebut banyak digunakan untuk lantai, dinding, serta patung-patung di beberapa situs terbesar dalam sejarah, termasuk makam Makedonia kuno di Amphipolis (makam terbesar yang pernah ditemukan di Yunani), dan juga Hagia Sophia di Istanbul.

Baca Juga: Bunuh Ibunya yang Pulang dari Hong Kong, Begini Pengakuan Tersangka

Ubin atau marmer tersebut harganya antara US250 dolar atau sekitar Rp3,7 juta hingga US400 dolar atau sekitar Rp6 juta per meter persegi.

Marmer Thassos memiliki karakteristik dingin ekstrem

Dilansir Malang Terkini dari Arab News yang diunggah pada 14 April 2023, selama beberapa dekade, Arab Saudi telah mengimpor marmer dolomit yang unik ini. Dan digunakan secara eksklusif di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, untuk memberikan kenyamanan bagi para peziarah, karena pengunjung masjid diharuskan masuk tanpa alas kaki.

Wakil Bidang Teknis Operasional dan Pemeliharaan Urusan Dua Masjid Suci, Fares Al-Saedi, mengatakan bahwa marmer Thassos memilki karakteristik rasa dinginnya yang ekstrem. Sehingga meskipun panas di wilayah bisa mencapai hingga 55 Celcius saat musim panas, lantai di masjid masih akan terasa sejuk.

Al-Saedi menambahkan bahwa Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk mengimpor batu tersebut, untuk pembangunan pekarangan yang luas dan ruang terbuka yang dilalui jutaan peziarah setiap tahunnya.

Penelitian menyebut batu marmer dapat memantulkan panas matahari

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional Construction and Building Materials (Konstruksi dan Bahan Bangunan) pada tahun 2021, fitur termofisika dari batu tersebut memantulkan dan menghilangkan panas insolasi matahari.

Baca Juga: David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Diperbolehkan Pulang, Biaya Berobat Capai Rp1,2 Miliar

Studi mengatakan, marmer Thassos memiliki tingkat pantulan matahari yang tinggi. Selain itu juga memiliki tingkat konduktivitas termal yang baik, jika dibandingkan dengan batu kapur, atau batu lain yang biasa digunakan dalam arsitektur Islam.

Dan rupanya, sifat-sifat tersebut memang telah terbukti secara ilmiah sanggup mempertahankan suhu di permukaan agar selalu dingin bahkan ketika memasuki periode musim panas. Selain itu, sifat ini juga memberikan pengurangan adanya pelepasan energi panas konvektif malam hari ke atmosfer di atasnya.

Penulis dan peneliti warisan Abdullah Al-Batati mengatakan bahwa lantai batu mataf yang tidak beratap dan beraspal (tempat peziarah mengelilingi Ka'bah) sedikit melengkung dan diisi dengan kerikil dan batu yang lebih kecil dari ukuran kacang.

Umar bin Khattab adalah orang pertama yang melapisi lantai masjid dengan batu

Menurut Al-Batati, pada masa Umar bin Khattab adalah pertama kalinya Masjidil Haram dilapisi dengan batu, setelah perluasan mataf pada tahun 119 H (atau sekitar abad 737-738 M). Kemudian berlanjut dengan dilapisi marmer di masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul-Malik, pada era Abu Jaafar Al-Mansour tahun 145 H (762-763 M), dan era Kekhalifahan Abbasiyah tahun 284 H (896-897 M).

Penggunaan marmer Thassos pada masa Raja Khalid tahun 1978

Profesor sejarah kuno di Universitas King Saud, Salma Hawsawi, mengatakan bahwa pada tahun 1970-an dan 1980-an, Raja Abdulaziz melakukan perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang berlangsung hingga pemerintahan Raja Khalid. Saat itu, Raja mengeluarkan perintah untuk memperluas Masjidil Haram sehingga bentuknya yang seperti sekarang. Kemudian pada tahun 1978, Raja memerintahkan untuk melapisi lantai dengan marmer tahan panas yang diimpor dari Yunani.

Pemasangan ubin di Masjidil Haram menggunakan marmer putih tahan panas Thassos, di masa Raja Khalid dilakukan dengan maksud untuk meratakan situs dan menghilangkan batu kerikil. Sehingga mataf dapat dengan nyaman menampung banyak jamaah dan para peziarah dari seluruh dunia.

Baca Juga: Profil TikToker Bima Yudho yang Dilaporkan ke Polisi Karena Kritik Provinsi Lampung

Hawsawi mengatakan bahwa marmer tersebut diimpor dari Thassos dalam bentuk balok batu besar, yang kemudian diproses dan diproduksi di pabrik-pabrik Kerajaan oleh Binladen Group, sebuah perusahaan kontraktor terkemuka yang mengawasi pembangunan dan pengembangan masjid-masjid Makkah.

Marmer Thassos sangat langka dan mahal. Satu potong marmer memiliki tebal lima centimeter, dengan panjang 120 centimeter dan lebar 60 centimeter.

Marmer Thassos dari Yunani dapat menyerap kelembaban, dan mengeluarkan hawa dingin di malam hari melalui pori-porinya untuk mempertahankan rasa dingin di siang hari. Oleh karena itu, permukaan lantai di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan tetap sejuk sepanjang tahun, dan dapat dinikmati semua peziarah.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler